Lebak (ANTARABanten) - Dinas Peternakan Kabupaten Lebak melakukan pemeriksaan hewan kurban di sejumlah lokasi penjualan hewan di Rangkasbitung untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan itu yang dijual di pasaran.

"Kami melakukan pemeriksaan hewan kurban ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat pada saat melaksanakan ibadah kurban," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Iman Santoso, Senin.

Iman mengatakan, hewan kurban yang layak dikonsumsi kondisinya harus sehat dan tidak mengidap penyakit antraks.

Hewan yang sehat bulu dan matanya cerah, lincah, juga nafsu makannya cukup tinggi dan tidak memiliki luka-luka atau cacat pada tubuhnya.

"Jika hasil pemeriksaan dinyatakan sehat, tentu akan diberikan tanda berupa kalung pada leher hewan kurban itu," katanya.

Menurut dia, pemeriksaan kesehatan hewan yang melibatkan enam petugas dokter hewan belum ditemukan penyakit antraks.

Biasanya, hewan yang mengidap penyakit antraks akan mati mendadak, karena mereka terkena bakteri bersifat akut.

Adapun, ciri-ciri hewan terkena antraks adalah akan mengeluarkan darah dari semua lubang limpa.

Selama ini, wilayah itu masih terbebas dari antraks dan masyarakat tidak perlu khawatir. Terlebih pemasok domba dan kambing dari Cianjur dan Garut juga bukan merupakan daerah endemik antraks.

"Saya kira daerah Garut dan Cianjur bukan merupakan daerah endemik antraks," katanya.

Yana (50), penjual domba di Jalan Siliwangi Rangkasbitung, mengaku, selama ini domba-domba miliknya terbebas mengidap penyakit antraks karena sudah memiliki label kesehatan dari Dinas Peternakan Cianjur.

"Saya menjamin domba sebanyak 35 ekor dari Cianjur kondisinya sehat dan layak dikonsumsi masyarakat," katanya.

Sementara seorang penjual domba di Rangkasbitung, Edi (40), mengaku, domba kurban yang dijualnya didatangkan dari Garut, Jawa Barat dengan harga bervariasi antara Rp1,5 sampai Rp2,5 juta. 

"Saya setiap bulan haji mendatangkan domba-domba dari Garut karena banyak diminta warga Lebak," jelasnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010