Cilegon (ANTARABanten) - Puluhan supir truk yang sudah dua hari tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kota Cilegon, Banten mengalami sakit-sakitan, mereka pada umumnya mengalami mual-mual dan muntah.

"Saya sejak tadi malam badan meriang, dan perut rasanya tidak karuan," kata salah seorang supir angkutan sembako, Firdaus, Kamis.

Dia menjelaskan, sakit yang dialaminya setelah ia mengkonsumsi makanan yang dibeli dari pedagang keliling. "Seingat saya, sebelum gejala mual-mual datang, saya makan nasi bungkus. Setelah itu saya mual-mual dan muntah," katanya menambahkan.

Ia mengaku belum memeriksakan diri ke dokter atau klinik.

Senada diungkapkan oleh Firman. Supir membawa ternak dengan tujuan Palembang, Sumatra Selatan ini mengaku kepalanya sudah sejak dua hari lalu mengalami sakit. "Saya sudah periksa tadi malam ke klinik dekat Terminal Merak, dan saya di kasih obat. Sekarang sudah agak mendingan," katanya menambahkan.

Sementara itu pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, Merak, Kota Cilegon, mengaku penumpukan truk dikarenakan adanya penambahan volume kendaraan.

"Selain itu dari lima dermaga di Pelabuhan  Merak, dermaga satu tidak dapat difungsikan karena masih dalam perbaikan. Sementara untuk dermaga II masih belum optimal," kata Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Merak, Teja Suparna.

Pantauan di lokasi, saat ini sebanyak 700 truk angkutan barang  mengantre untuk bisa diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010