Serang (ANTARABnaten) - Produksi kacang kedelai di Provinsi Banten menurun dari rata-rata 17 ribu ton pertahun, diperkirakan hanya mencapai 10 ribu ton pada 2010 akibat anomali cuaca.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Dedi Ruswansyah di Serang, Minggu, mengatakan, produksi kacang kedelai di Provinsi Banten pada 2010 diperkirakan hanya mencapai 10,10 ribu ton. Jumlah produksi tersebut menurun dibandingkan produksi kedelai Provinsi Banten tahun 2009 sekitar 15,89 ribu ton biji kering.

"Produksi kedelai menurun karena anomali cuaca pada 2010. Berbeda dengan produksi padi yang diperkirakan prosuksinya meningkat dengan anomali cuaca tersebut," kata Dedi Ruswansyah.

Ia mengatakan, rata-rata produksi kedelai di Banten setiap tahun sekitar 17 ribu ton, jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan karena masih dipasok dari daerah lain.

Sedangkan produksi kedelai tahun 2010 diperkirakan hanya mencapai 10,10 ribu ton, menurun sekitar 36,40 persen dibandingkan tahun 2009 karena dipengaruhi menurunnya luas panen sebesar 43,73 persen dibandingkan tahun 2009 dari sekitar 10 ribu hektare tanaman kedelai.

Selain itu, kata dia, yang paling berpengaruh terhadap penurunan luas panen kedelai tahun 2010 juga disebabkan anomali iklim sehingga kebanyakan hujan dan juga dipengaruhi alih komoditas tanaman.

"Curah hujan yang tinggi mulai akhir 2009 sampai dengan pertengahan tahun 2010, menyebabkan petani menunda menanam kacang kedelai," kata Dedi.

Berbeda dengan komoditas kedelai, kata Dedi, produksi padi Provinsi Banten pada 2010 diperkirakan meningkat karena pengaruh anomali cuaca tersebut. Sebab, hingga September 2010 produksi gabah atau padi di Banten sudah mencapai sekitar 1,98 juta ton dari target produksi padi tahun 2010 dua juta ton.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, anomali cuaca yang terjadi tahun 2010 tidak berpengaruh buruk khususnya terhadap tanaman padi di Banten, malah sebaliknya sangat membantu para petani karena dengan banyaknya hujan saat musim kemarau, tidak ada lagi sawah yang kekeringan seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Biasa setiap tahun saat musim kemarau selalu ada sawah puso akibat kekeringan, tahun ini tidak ada yang puso karena kekeringan. Banyak hujan malah sangat membantu," kata Agus.

Selain itu, ada juga persawahan baik irigasi teknis maupun sawah tadah hujan yang biasanya menanam satu hingga dua kali dalam setahun. Namun pada tahun 2010 dengan banyaknya hujan, bisa dua hingga tiga kali menanam padi.

Dengan demikian, target produksi gabah di Provinsi Banten pada 2010 sebanyak dua juta ton optimistis bisa tercapai. Sebab, hingga September 2010 atau angka ramalan (Aram) III Tahun 2010 produksi gabah sudah mencapai 1,98 juta ton.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010