Tangerang (ANTARABanten) - Sejumlah siswa sekolah di Tangerang Selatan, Banten, ketahuan membolos di hari kedua kegiatan belajar mengajar dan memilih menyaksikan acara musik yang diselenggarakan di pusat perbelanjaan daerah Pamulang.
Sekretaris Dinas Pendidikan Tangerang Selatan Mathoda di Tangerang, Selasa, membenarkan adanya siswa yang membolos dengan menyaksikan acara musik.
"Iya, saya juga sudah lihat langsung ada beberapa siswa yang mengenakan seragam sekolah berada di tengah-tengah acara musik tersebut," kata Mathoda.
Mathoda mengungkapkan kekecewaan dengan adanya kegiatan musik tersebut. Sebab, memberikan peluang kepada pelajar untuk membolos.
Meski hanya bersifat hiburan, tetapi tidak adanya pendidikan yang diberikan kepada pelajar. Melainkan, pelajar akan terpancing untuk datang daripada ke sekolah.
"Kami akan usulkan agar acara tersebut di tutup. Karena, manfaatnya tidak ada. Nanti akan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang," katanya mengungkapkan.
Mathoda juga menjelaskan, Dinas Pendidikan sudah memberikan surat edaran kepada setiap sekolah untuk memberikan hukuman kepada pelajar yang memang ketahuan membolos untuk menonton acara musik.
Hal tersebut dimaksudkan agar pelajar tersebut jera dan lebih mementingkan pendidikan daripada hiburan semata.
Apalagi, acara musik hiburan seperti itu sering kali menimbulkan keributan akibat saling ejek dan dorong - dorongan.
"Sekolah sudah kami instrusksikan memonitor langsung. Agar, pelajar mempunyai rasa jera dan mementingkan pendidikan," katanya mngungkapkan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Tangerang Selatan, Wijaya Kusuma menuturkan, akibat acara tersebut, arus jalan dari Pamulang maupun Serpong mengalami kemacetan panjang.
"Badan jalan sangat sempit dan ditambah dengan adanya kerumunan orang, maka menambah kemacetan," katanya mengungkapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010
Sekretaris Dinas Pendidikan Tangerang Selatan Mathoda di Tangerang, Selasa, membenarkan adanya siswa yang membolos dengan menyaksikan acara musik.
"Iya, saya juga sudah lihat langsung ada beberapa siswa yang mengenakan seragam sekolah berada di tengah-tengah acara musik tersebut," kata Mathoda.
Mathoda mengungkapkan kekecewaan dengan adanya kegiatan musik tersebut. Sebab, memberikan peluang kepada pelajar untuk membolos.
Meski hanya bersifat hiburan, tetapi tidak adanya pendidikan yang diberikan kepada pelajar. Melainkan, pelajar akan terpancing untuk datang daripada ke sekolah.
"Kami akan usulkan agar acara tersebut di tutup. Karena, manfaatnya tidak ada. Nanti akan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang," katanya mengungkapkan.
Mathoda juga menjelaskan, Dinas Pendidikan sudah memberikan surat edaran kepada setiap sekolah untuk memberikan hukuman kepada pelajar yang memang ketahuan membolos untuk menonton acara musik.
Hal tersebut dimaksudkan agar pelajar tersebut jera dan lebih mementingkan pendidikan daripada hiburan semata.
Apalagi, acara musik hiburan seperti itu sering kali menimbulkan keributan akibat saling ejek dan dorong - dorongan.
"Sekolah sudah kami instrusksikan memonitor langsung. Agar, pelajar mempunyai rasa jera dan mementingkan pendidikan," katanya mngungkapkan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Tangerang Selatan, Wijaya Kusuma menuturkan, akibat acara tersebut, arus jalan dari Pamulang maupun Serpong mengalami kemacetan panjang.
"Badan jalan sangat sempit dan ditambah dengan adanya kerumunan orang, maka menambah kemacetan," katanya mengungkapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010