Masyarakat Baduy Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, senang menerima bantuan sosial tunai (BST) dan sembako yang digulirkan Kementerian Sosial saat pandemi COVID-19.
"Kami tentu cukup gembira menerima BST dan pembagian sembako untuk memenuhi konsumsi pangan keluarga," kata Tarwinah (50) seorang warga Badui saat ditemui di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa.
Baca juga: Antisipasi bencana, BPBD Lebak tebang pohon yang rawan tumbang saat hujan deras
Penyaluran BST dan pembagian sembako sangat membantu masyarakat Baduy yang terdampak COVID-19, sebab penjualan hasil komoditas pertanian juga tampak lesu.
Saat ini, kata dia, dirinya pergi ke Rangkasbitung untuk menjual hasil ladang pertanian huma, namun harganya relatif murah, seperti pisang dibeli penampung Rp20 ribu per tandan.
Kendati demikian, pihaknya merasa senang dengan adanya penyaluran dana BST yang ke-tujuh kali dari sebelumnya Rp600 ribu selama tiga bulan, tetapi kini menerima Rp300 ribu per bulan.
Selain itu juga dirinya menerima bantuan program sembako dengan menerima beras sebanyak 12 kg dan lauk pauk untuk pemenuhan gizi.
"Kami berharap bantuan sosial itu terus dilanjutkan Kementerian Sosial karena cukup membantu warga Baduy," kata Tarwina yang tinggal di Kampung Cipiit kawasan masyarakat adat Baduy.
Begitu juga Kemis (40) warga Baduy mengatakan penyaluran bantuan dana BST dan program sembako yang diluncurkan Kementerian Sosial tentu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat.
Dimana masyarakat adat Baduy kini persediaan pangan melimpah dari pembagian program sembako juga hasil panen huma.
"Kami sangat terbantu ekonomi dan pangan keluarga melalui bantuan sosial itu," ujarnya.
Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan saat ini jumlah penduduk Baduy tercatat 11.620 jiwa dan terdiri dari 5.870 laki-laki dan 5.570 perempuan.
Sebagian besar warga Baduy menerima BST dan pembagian sembako akibat dampak wabah corona itu.
Selama ini, warganya tidak ditemukan kerawanan pangan maupun kelaparan sebab mereka bekerja di ladang-ladang bercocok tanam padi huma, palawija, hortikultura dan tanaman keras.
"Kami berharap bantuan itu terus berlanjut untuk meringankan beban ekonomi warga Baduy," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Kabupaten Lebak Endin Toharudin mengatakan dana BST dan program sembako itu sangat membantu kebutuhan pangan keluarga.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang menerima dana BST sebanyak 144.218 kepala keluarga,termasuk suku komunitas adat Baduy.
"Dana BST dan program sembako untuk meringankan beban ekonomi masyarakat akibat dampak wabah corona," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Kami tentu cukup gembira menerima BST dan pembagian sembako untuk memenuhi konsumsi pangan keluarga," kata Tarwinah (50) seorang warga Badui saat ditemui di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa.
Baca juga: Antisipasi bencana, BPBD Lebak tebang pohon yang rawan tumbang saat hujan deras
Penyaluran BST dan pembagian sembako sangat membantu masyarakat Baduy yang terdampak COVID-19, sebab penjualan hasil komoditas pertanian juga tampak lesu.
Saat ini, kata dia, dirinya pergi ke Rangkasbitung untuk menjual hasil ladang pertanian huma, namun harganya relatif murah, seperti pisang dibeli penampung Rp20 ribu per tandan.
Kendati demikian, pihaknya merasa senang dengan adanya penyaluran dana BST yang ke-tujuh kali dari sebelumnya Rp600 ribu selama tiga bulan, tetapi kini menerima Rp300 ribu per bulan.
Selain itu juga dirinya menerima bantuan program sembako dengan menerima beras sebanyak 12 kg dan lauk pauk untuk pemenuhan gizi.
"Kami berharap bantuan sosial itu terus dilanjutkan Kementerian Sosial karena cukup membantu warga Baduy," kata Tarwina yang tinggal di Kampung Cipiit kawasan masyarakat adat Baduy.
Begitu juga Kemis (40) warga Baduy mengatakan penyaluran bantuan dana BST dan program sembako yang diluncurkan Kementerian Sosial tentu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat.
Dimana masyarakat adat Baduy kini persediaan pangan melimpah dari pembagian program sembako juga hasil panen huma.
"Kami sangat terbantu ekonomi dan pangan keluarga melalui bantuan sosial itu," ujarnya.
Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan saat ini jumlah penduduk Baduy tercatat 11.620 jiwa dan terdiri dari 5.870 laki-laki dan 5.570 perempuan.
Sebagian besar warga Baduy menerima BST dan pembagian sembako akibat dampak wabah corona itu.
Selama ini, warganya tidak ditemukan kerawanan pangan maupun kelaparan sebab mereka bekerja di ladang-ladang bercocok tanam padi huma, palawija, hortikultura dan tanaman keras.
"Kami berharap bantuan itu terus berlanjut untuk meringankan beban ekonomi warga Baduy," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Kabupaten Lebak Endin Toharudin mengatakan dana BST dan program sembako itu sangat membantu kebutuhan pangan keluarga.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang menerima dana BST sebanyak 144.218 kepala keluarga,termasuk suku komunitas adat Baduy.
"Dana BST dan program sembako untuk meringankan beban ekonomi masyarakat akibat dampak wabah corona," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020