Kepolisian Daerah Sumatera Utara menetapkan tiga orang tersangka terkait kericuhan aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di halaman Gedung DPRD Sumatera Utara di Medan.
 
"Total sebanyak 243 orang diamankan dari massa pengunjuk rasa yang berujung bentrokan di Medan, tiga ditetapkan tersangka," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan, di Medan, Jumat.

Baca juga: Polisi tahan tiga pelajar SMA terlibat aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja
 
Tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa klewang dan terduga pelaku pembakaran mobil Waka Rumkit Bhayangkara Medan di Jalan Sekip, Medan Petisah.
 
"Untuk keseluruhan di Sumut ada 253 orang yang diamankan. Sebanyak 9 orang di antaranya di Labuhan Batu, 1 orang di Tapsel dan 243 orang di Medan," ungkap-nya.
 
Tatan menyebutkan, dari jumlah pendemo yang diamankan di Kota Medan itu, 16 di antaranya merupakan anak di bawah umur. Selain itu, dari para pengunjuk rasa ini, 32 orang di antaranya terindikasi sebagai kelompok Anarko.
 
Akibat dari bentrokan tersebut, kata Tatan, 34 personel polisi terluka. Kemudian empat kendaraan rusak terdiri dari tiga mobil polisi dan satu mobil pelat merah. "Saat ini pemeriksaan masih dilakukan di Polda Sumut," ujarnya.
 
Sebelumnya, unjuk rasa penolakan RUU Cipta Kerja yang telah disahkan DPR RI, pada Kamis di halaman Gedung DPRD Sumatera Utara berujung ricuh.
 
Sejumlah fasilitas umum turut dibakar dan dirusak oleh massa. Bahkan, kaca gedung DPRD Sumut pecah akibat dilempari batu oleh para demonstran.
 

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020