Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Kabupaten Lebak-Pandeglang Provinsi Banten berkomitmen mendistribusikan beras untuk keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH).

"Kami mendistribusian beras itu jenis beras medium sesuai dengan permintaan Kementerian Sosial (Kemensos)," kata Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Lebak-Pandeglang Meita Novariani saat menanggapi aksi unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Islam di Lebak, Senin.

Baca juga: Gugus Tugas: Kasus COVID-19 di Lebak bertambah 21, total 177 orang

Pendistribusian beras bagi KPM-PKH di Kabupaten Lebak yang terkena dampak COVID-19 untuk masa waktu Agustus- Oktober secepatnya didistribusikan.

Persedian beras untuk KPM-PKH itu didatangkan dari beras lokal dari hasil panen petani Kabupaten Lebak dan Pandeglang hingga terserap sebanyak 9.000 ton setara beras.

Namun, Perum Bulog kini lebih mengutamakan penyerapan gabah petani karena dapat menggulirkan uang sekitar Rp85 miliar lebih.

Penyerapan gabah petani itu tentu dapat menopang kehidupan ekonomi petani menjadi lebih baik.

Sebab, paradigma Perum Bulog sekarang ini diwajibkan menyerap gabah petani untuk pergerakan ekonomi mereka.

"Kami menyerap gabah dari hasil petani agar nilai tukar petani itu juga meningkat," katanya menjelaskan.

Menurut dia, persediaan beras dan gabah tentu cukup berbeda dengan gudang Bulog jika beras dipasok oleh pengusaha dan bila gabah diserap oleh petani.

Perum Bulog pada KPM-PKH itu sesuai permintaan Kemensos dengan mendatangkan beras dari petani lokal jenis beras medium.

Selama ini, kata dia, kualitas beras dari petani lokal itu dilakukan secara konvensional dan belum menggunakan peralatan teknologi.

Karena itu, kualitas beras yang beredar di petani kebanyakan jenis beras medium, sehingga Kemensos memilih beras medium tersebut.

"Kami optimistis beras medium itu sangat bagus, karena penyerapan gabah dari petani juga memiliki standar mutu yang ditentukan Bulog," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, mekanisme pendistribusian beras tersebut hingga kini Bulog hanya menggantungkan kesiapan di tingkat bawah, apabila teman-teman itu sudah siap maka pendistribusian dilakukan hingga ke titik bagi dengan melibatkan petugas PKH.

Pada prinsifnya, kata dia, pihaknya akan mendistribusikan beras untuk KPM-PKH setelah di tingkat bawah sudah siap, termasuk kendaraan pengangkut logistik dari PT Bhanda Ghara Reksa (BGR).

Pendistribusian beras tersebut sesuai permintaan Kemensos dan persiapan teman-teman ditingkat bawah.

"Kami tidak ada masalah jika mereka ditingkat bawah sudah siap maka segera dilakukan pendistribusian, bahkan saat launching 7 September 2020 dan mendistribusikan beras ke Malingping, Bayah, Panggarangan, Wanasalam dan Cihara," katanya menjelaskan.

"Kami mendistribusikan bantuan beras sosial itu bisa dilakukan empat kecamatan per hari dengan rata-rata bongkar muat 1,5 jam/truk," katanya.

Koordinator aksi unjuk rasa HMI Kabupaten Lebak Tami mengatakan pihaknya mendesak Perum Bulog-Pandeglang ditargetkan dua hari ke depan bisa didistribusikan beras sosial untuk KPM-PKH.

Sebab, jadwal pendistribusian beras hingga hari ini (Senin 28 Septermber 2020) harus bisa dilakukan di 20 kecamatan.

Namun, realisasinya penyaluran beras untuk KPM-PKH baru Kecamatan Warunggunung dan Rangkasbitung.

"Kami minta Perum Bulog secepatnya bisa didistribusikan beras untuk KPM-PKH sesuai dengan jadwal pengiriman," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020