Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang kembali memberikan program kuliah gratis atau beasiswa perguruan tinggi. Lima perguruan tinggi telah ditetapkan dan melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama langsung dengan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Aula Tb Suwandi, Kamis (17/9/2020).
Acara penandatanganan perjanjian berlangsung penuh haru. Bermula saat perwakilan penerima beasiswa menyampaikan testimoni dan ucapan terima kasih. Seperti yang disampaikan Ahmad Angga Purnama. Ia adalah putra pertama almarhum Sahabudin, korban kecelakaan pesawat Lion Air pada akhir 2018.
Baca juga: Bupati Lebak sambut baik audit kinerja penaggulangan COVID-19 bersama BPK
Angga menyampaikan ucapan terima kasih dengan terbata-bata dan menangis, lalu mengatakan, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah pernah bersilaturahmi saat ayahnya meninggal.
“Alhamdulillah, puji syukur dan terima kasih saya ucapkan. Dulu Ibu Bupati melayat saat almarhum bapak meninggal, dan beliau merealisasikan janji memberikan beasiswa. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” ujar penerima beasiswa Fakultas Kedokteran Untirta ini.
Setelah para mahasiswa menyampaikan testimoni, suasana haru kembali terjadi ketika panitia menayangkan testimoni penerima beasiswa yang sudah kuliah di Universitas Indonesia (UI) dan Untirta melalui video. Salah satunya, Anggini Dewi Utari. Ia merupakan mahasiswa jurusan administrasi perpajakan UI.
Ia seorang yatim, ayahnya meninggal lima tahun yang lalu, dan ibunya hanya seorang pedagang sayuran keliling.
“Awalnya saya ingin bekerja, tapi saya ingin membuat orangtua saya bangga. Saya ingin, salah satu keluarga saya melanjutkan pendidikannya,” ujar Anggini sambil menangis. Sontak mayoritas yang mengikuti kegiatan tersebut menyeka air mata karena terharu.
Suasana haru terus berlangsung saat Bupati Ratu Tatu Chasanah menyampaikan sambutan. Ia menceritakan selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT saat menjalankan program beasiswa. Bahkan saat ada dua mahasiswa yang kesulitan biaya kuliah, sementara anggaran penerima beasiswa sudah ditetapkan. Mereka mahasiswa yang kuliah di Fakultas Hukum Untirta.
Tatu mengaku bersama Kepala Dindikbud Kabupaten Serang berinisiatif menggunakan anggaran pribadi, tetapi Allah SWT memberikan jalan bahwa ada CSR di BPR Serang dan diberikan kepada dua mahasiswa tersebut.
“Paling yang membuat saya sedih, di akhir masa pendaftaran kami kesulitan menghubungi mahasiswa tersebut. Setelah terhubung, ia mengaku tidak memegang handphone karena sedang menggali makam saat ada warga yang meninggal. Dan ternyata, kesehariannya ia membantu orangtuanya sebagai penggali makam jika ada yang meninggal,” ujar Tatu sambil menangis.
Menurut Tatu, jika suatu daerah ingin maju, maka harus dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul. Maka program beasiswa digulirkan. Termasuk mempersiapkan generasi Kabupaten Serang pada usia emas atau usia dini dengan dididik oleh pendidik yang kompeten, yakni para guru PAUD diberikan beasiswa sarjana.
“Alhamdulillah, program ini berjalan baik, secara pertanggungjawaban keuangan pun bisa dipertangungjawabkan dengan opini wajar pengecualian dari BPK,” ujarnya.
Turut hadir sejumlah pimpinan perguruan tinggi yang melakukan penandatanganan kerja sama, salah satunya Rektor Untirta, Profesor Fatah Sulaeman.
“Saya melihat aura kebajikan dalam kegiatan ini. Saya merasakan hal yang beda jika program pendidikan melalui sentuhan seorang ibu. Dan Ibu Bupati Serang ini berbeda, saat kepala daerah lain masih berpikir, beliau tidak berpikir lama untuk memberikan beasiswa untuk siswa SD hingga mahasiswa. Semoha bisa menjadi contoh untuk kepala daerah yang lain,” ujar Rektor Untirta, Profesor Fatah Sulaeman,
Sekadar diketahu, untuk tahun pelajaran 2019/2020, Pemkab Serang memberikan beasiswa untuk 1.400 siswa SD dan 1.445 siswa SMP. Kemudian beasiswa vokasi D-1 Untirta untuk 44 mahasiswa, vokasi D-3 UI 13 mahasiswa, sarjana kedokteran Untirta 7 mahasiswa, sarjana Ilmu hukum Untirta 1 orang, sarjana ilmu pertanian Untirta 1 mahasiswa, dan sarjana guru PAUD 351 mahasiswa.
Kemudian untuk tahun pelajaran 2020, untuk program kuliah gratis, Pemkab Serang memberikan beasiswea untuk vokasi D-1 Untirta untuk 25 mahasiswa, vokasi D-2 UI 8 mahasiswa, sarjana guru PAUD 375 mahasiswa, sarjana kedokteran Untirta 5 mahasiswa, dan program sarjana pertanian Untirta 1 mahasiswa.
Sementara perguruan tinggi yang melaksanakan perjanjian kerja sama yakni Untirta, UI, Universitas Terbuka, STKIP Situs Banten, dan STKIP Setia Budi Rangkasbitung.
“Para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa menandatangani fakta integritas yang isinya jika selesai lulus nanti, mereka siap mengabdikan diri untuk masyarakat Kabupaten Serang. Alhamdulillah, semua mahasiswa siap untuk bersama memajukan Kabupaten Serang,” kata Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugrajajaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Acara penandatanganan perjanjian berlangsung penuh haru. Bermula saat perwakilan penerima beasiswa menyampaikan testimoni dan ucapan terima kasih. Seperti yang disampaikan Ahmad Angga Purnama. Ia adalah putra pertama almarhum Sahabudin, korban kecelakaan pesawat Lion Air pada akhir 2018.
Baca juga: Bupati Lebak sambut baik audit kinerja penaggulangan COVID-19 bersama BPK
Angga menyampaikan ucapan terima kasih dengan terbata-bata dan menangis, lalu mengatakan, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah pernah bersilaturahmi saat ayahnya meninggal.
“Alhamdulillah, puji syukur dan terima kasih saya ucapkan. Dulu Ibu Bupati melayat saat almarhum bapak meninggal, dan beliau merealisasikan janji memberikan beasiswa. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” ujar penerima beasiswa Fakultas Kedokteran Untirta ini.
Setelah para mahasiswa menyampaikan testimoni, suasana haru kembali terjadi ketika panitia menayangkan testimoni penerima beasiswa yang sudah kuliah di Universitas Indonesia (UI) dan Untirta melalui video. Salah satunya, Anggini Dewi Utari. Ia merupakan mahasiswa jurusan administrasi perpajakan UI.
Ia seorang yatim, ayahnya meninggal lima tahun yang lalu, dan ibunya hanya seorang pedagang sayuran keliling.
“Awalnya saya ingin bekerja, tapi saya ingin membuat orangtua saya bangga. Saya ingin, salah satu keluarga saya melanjutkan pendidikannya,” ujar Anggini sambil menangis. Sontak mayoritas yang mengikuti kegiatan tersebut menyeka air mata karena terharu.
Suasana haru terus berlangsung saat Bupati Ratu Tatu Chasanah menyampaikan sambutan. Ia menceritakan selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT saat menjalankan program beasiswa. Bahkan saat ada dua mahasiswa yang kesulitan biaya kuliah, sementara anggaran penerima beasiswa sudah ditetapkan. Mereka mahasiswa yang kuliah di Fakultas Hukum Untirta.
Tatu mengaku bersama Kepala Dindikbud Kabupaten Serang berinisiatif menggunakan anggaran pribadi, tetapi Allah SWT memberikan jalan bahwa ada CSR di BPR Serang dan diberikan kepada dua mahasiswa tersebut.
“Paling yang membuat saya sedih, di akhir masa pendaftaran kami kesulitan menghubungi mahasiswa tersebut. Setelah terhubung, ia mengaku tidak memegang handphone karena sedang menggali makam saat ada warga yang meninggal. Dan ternyata, kesehariannya ia membantu orangtuanya sebagai penggali makam jika ada yang meninggal,” ujar Tatu sambil menangis.
Menurut Tatu, jika suatu daerah ingin maju, maka harus dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul. Maka program beasiswa digulirkan. Termasuk mempersiapkan generasi Kabupaten Serang pada usia emas atau usia dini dengan dididik oleh pendidik yang kompeten, yakni para guru PAUD diberikan beasiswa sarjana.
“Alhamdulillah, program ini berjalan baik, secara pertanggungjawaban keuangan pun bisa dipertangungjawabkan dengan opini wajar pengecualian dari BPK,” ujarnya.
Turut hadir sejumlah pimpinan perguruan tinggi yang melakukan penandatanganan kerja sama, salah satunya Rektor Untirta, Profesor Fatah Sulaeman.
“Saya melihat aura kebajikan dalam kegiatan ini. Saya merasakan hal yang beda jika program pendidikan melalui sentuhan seorang ibu. Dan Ibu Bupati Serang ini berbeda, saat kepala daerah lain masih berpikir, beliau tidak berpikir lama untuk memberikan beasiswa untuk siswa SD hingga mahasiswa. Semoha bisa menjadi contoh untuk kepala daerah yang lain,” ujar Rektor Untirta, Profesor Fatah Sulaeman,
Sekadar diketahu, untuk tahun pelajaran 2019/2020, Pemkab Serang memberikan beasiswa untuk 1.400 siswa SD dan 1.445 siswa SMP. Kemudian beasiswa vokasi D-1 Untirta untuk 44 mahasiswa, vokasi D-3 UI 13 mahasiswa, sarjana kedokteran Untirta 7 mahasiswa, sarjana Ilmu hukum Untirta 1 orang, sarjana ilmu pertanian Untirta 1 mahasiswa, dan sarjana guru PAUD 351 mahasiswa.
Kemudian untuk tahun pelajaran 2020, untuk program kuliah gratis, Pemkab Serang memberikan beasiswea untuk vokasi D-1 Untirta untuk 25 mahasiswa, vokasi D-2 UI 8 mahasiswa, sarjana guru PAUD 375 mahasiswa, sarjana kedokteran Untirta 5 mahasiswa, dan program sarjana pertanian Untirta 1 mahasiswa.
Sementara perguruan tinggi yang melaksanakan perjanjian kerja sama yakni Untirta, UI, Universitas Terbuka, STKIP Situs Banten, dan STKIP Setia Budi Rangkasbitung.
“Para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa menandatangani fakta integritas yang isinya jika selesai lulus nanti, mereka siap mengabdikan diri untuk masyarakat Kabupaten Serang. Alhamdulillah, semua mahasiswa siap untuk bersama memajukan Kabupaten Serang,” kata Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugrajajaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020