Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten menyebutkan ruas jalan jembatan Muhara di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak kembali bisa dilintasi roda dua dan roda empat setelah rusak dilanda banjir, Kamis (13/8).
"Kami memperbaiki jembatan itu dan bisa dilintasi angkutan," kata H Kuncoro, seorang petugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan pada PUPR Provinsi Banten di Lebak, Jumat.
Kondisi jembatan Muhara tersebut padat dilintasi warga antardesa di kawasan kaki Gunung Halimun Salak itu.
Bahkan, PUPR Banten sudah memperbaiki jembatan itu dengan memasang box culvert yang diterjang air, karena ada penyimpitan penampang sungai.
Saat ini, jembatan tersebut memakai sistem limpasan, karena karakter Sungai Ciberang dan posisi jembatan di Muhara 2 yang unik.
"Kami selalu menyiapkan eksavator untuk memperbaiki jembatan jika banjir besar untuk perapihan limpasan setelah kembali banjir surut," katanya menjelaskan.
Maksun (55) seorang tokoh masyarakat setempat mengaku bahwa mereka warga di sini merasa lega jembatan Muhara bisa dilintasi kendaraan setelah diterjang banjir hingga mengakibatkan terjadi kerusakan.
Sebetulnya, kata dia, pembangunan jembatan itu sudah sepekan terakhir rampung diperbaiki, namun kembali rusak pasca-banjir tersebut.
"Kami berharap jembatan Muhara bisa dibangun secara permanen sehingga tahan luapan Sungai Ciberang," katanya menjelaskan.
"Kami memperbaiki jembatan itu dan bisa dilintasi angkutan," kata H Kuncoro, seorang petugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan pada PUPR Provinsi Banten di Lebak, Jumat.
Kondisi jembatan Muhara tersebut padat dilintasi warga antardesa di kawasan kaki Gunung Halimun Salak itu.
Bahkan, PUPR Banten sudah memperbaiki jembatan itu dengan memasang box culvert yang diterjang air, karena ada penyimpitan penampang sungai.
Saat ini, jembatan tersebut memakai sistem limpasan, karena karakter Sungai Ciberang dan posisi jembatan di Muhara 2 yang unik.
"Kami selalu menyiapkan eksavator untuk memperbaiki jembatan jika banjir besar untuk perapihan limpasan setelah kembali banjir surut," katanya menjelaskan.
Maksun (55) seorang tokoh masyarakat setempat mengaku bahwa mereka warga di sini merasa lega jembatan Muhara bisa dilintasi kendaraan setelah diterjang banjir hingga mengakibatkan terjadi kerusakan.
Sebetulnya, kata dia, pembangunan jembatan itu sudah sepekan terakhir rampung diperbaiki, namun kembali rusak pasca-banjir tersebut.
"Kami berharap jembatan Muhara bisa dibangun secara permanen sehingga tahan luapan Sungai Ciberang," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020