Sekolah Islam Terpadu Insan Cendikia Mathlaul Anwar (SIT ICMA) Pandeglang mengaku siap menjadi percontohan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka pada masa new normal dengan menerapkan protokol kesehatan yang rencananya akan dimulai pada pertengahan Agustus 2020 mendatang, seiring dengan kebijakan Dinas Pendidikan Kabupatewn Pandeglang yang kembali membolehkan pembelajaran siswa di sekolah pekan ke dua Agustus. 

"Kami sudah siapkan untuk pembelajaran tatap muka. Apalagi pihak Dinas Pendidikan Pandeglang juga sudah mengijinkan hal itu. Dan kami siap menjadi model dalam menerapkan protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka nanti," kata Ketua Yayasan ICH (Islamic Centre Herwansyah) pendiri SIT Insan Cendikia Mathlaul Anwar (ICMA), Hj Serli Andriani, yang didampingi Direktur Utama Islamic Center Herwansyah (ICH), H. Herwansyah dan akademisi UNMA Iin Solihin, di Pandedglang, Selasa. 

Serli mengatakan, penerapan protokol kesehatan dalam menghadapi pembelajaran tatap muka di institusinya siap dijadikan 'role model' bagi sekolah lainnya di pandeglang. bahkan, kata dia, pihaknya juga diminta oleh Dinas Pendidikan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi untuk sekolah-sekolah lainnya dalam penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah=sekolah.

"Kita sudah siap. Bahkan Alhamdulillah kita sudah berkordinasi dengan dinas pendidikan dan diminta untuk memberikan contoh bagi sekolah lainnya dalam  penerapan standar protokol kesehatan pembelajaran tatap muka di sekolah," kata Serli.

Ia mengakui di lingkungan sekolahnya tersebut yang berlokasi di jalan Raya pandeglang KM 30 Kadusuluh Desa Karyasari Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang itu, standar protokol kesehatan pencegahan COVID-19 sudah diterapka, mulai dari memasang tempat cuci tangan, menjaga jarak serta menggunaan masker atau 'faceshield' baik bagi siswa maupun tenaga pengajar.

"Untuk masjid saja sampai saat ini masih belum kita buka, karena memang kondisinya belum memungkinkan," kata Serli.

Ia mengatakan, di masa Pandemi COVID-19 proses belajar mengajar di lingkungan sekolah tersebut tetap berjalan, meskipun dilakukan dengan cara 'daring' atau 'online' mengingat ketentuan dan aturan dari pemerintah harus dipatuhi. Akan tetapi, meskipun proses belajar mengajar dilakukan dengan jarak jauh atau online, tidak mempengaruhi kualitas dan semangat belajar bagi para siswa.

"Kalau proses belajar mengajar tetap kita jalan dengan cara 'daring'. Hanya saja memang Covid ini berdampak terhadap penerimaan siswa baru di sekolahnya, terutama jenjang Taman Kanak-kanak. Saat penerimaan kemarin berkurang sekitar 20 persen dari biasanya, mungkin orang tua masih ada rasa ketakutan bagi kesehatan anak-anaknya," kata Serli.

Menurutnya, keberadaan Sekolah Islam Terpadu (SIT) di lingkungan tersebut, umumnya di Kabupaten Pandeglang, diharapkan bisa menciptakan atau melahirkan generasi muslim yang berkualitas dengan kemampuan pendidikan umum dan agama Islam yang baik. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020