Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, menilai Presiden terpilih Joko Widodo paham makna demokrasi karena mempersilakan apabila ada pihak yang ingin menjadi oposisi karena posisi tersebut mulia.
"Pak Jokowi itu paham demokrasi (memperbolehkan pihak lain menjadi oposisi)," kata dia, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin.
Menurut dia, pernyataan Jokowi itu wajar, namun yang dia nilai lucu adalah ada pihak yang tidak ditawari kursi jabatan oleh Jokowi tetapi meminta-minta posisi. Ia katakan, itu adalah aib dan "gede rasa".
Ia mengatakan, dia menginginkan agar PAN tidak bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan mengambil posisi sebagai oposisi.
"Untuk PAN sama, jangan sampai bergabung dalam pemerintahan," ujarnya.
Baca juga: Presiden beri arahan susun pagu indikatif RAPBN 2020
Baca juga: Baiq Nuril bacakan surat permintaan amnesti pada Presiden Jokowi
Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo menyambut baik jika ada yang ingin menjadi bagian dari oposisi dari pemerintahan yang akan dia pimpin pada periode 2019-2024.
"Menjadi oposisi itu juga sangat mulia, silahkan jadi oposisi asal jangan oposisi menimbulkan dendam dan kebencian," kata Jokowi mengakhiri pidato Visi Indonesia di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7).
Menurut Jokowi, menjadi oposisi benar-benar mengkritisi kebijakan pemerintah jika memang tidak sesuai dengan semestinya, bukan oposisi yang disertai dengan hinaan, cacian dan kebencian.
Bangsa kita, kata dia, memiliki norma-norma yang perlu dijunjung tinggi, seperti norma agama, juga memiliki etika tata krama ketimuran dan budaya yang luhur.
Baca juga: Prabowo tidak ada kesepakatan politik dengan Jokowi
Baca juga: LPSK sayangkan Jokowi beri grasi pada terpidana kekerasan seksual pada anak