Tangerang (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB) Kota Tangrang menyampaikan permintaan maaf kepada pelanggan karena pengolahan air bersih tak optimal akibat adanya kiriman air dari Bogor dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah.
Asisten Manager Humas dan Pengaduan PDAM TB, Ichsan Sodikin di Tangerang, Jumat, menjelaskan, pengolahan air oleh pihaknya terganggu secara operasional.
Sebab, pengambilan air baku di sungai Cisadane tak optimal sebab seluruh pintu air di bendungan pintu air 10 dibuka. Sehingga air baku menjadi pengolahannya tak maksimal.
"Pengolahan air yang dilakukan PDAM TB terganggu sebab air baku di sungai Cisadane tak baik seperti biasanya sebab adanya peningkatan volume air yang menyebabkan banjir dan membuat pintu air dibuka semuanya," ujarnya.
Namun demikian, untuk distribusi air kepada pelanggan tak mengalami keterlambatan atau gangguan apapun. Hanya saja pengolahannya menjadi tak maksimal.
PDAM TB, lanjutnya akan berupaya semaksimal mungkin agar proses pengolahan menjadi lebih baik lagi sebab solusi mengatasi banjir pun terus dilakukan. "Kita upaya segera kembali normal," tegasnya.
Perlu diketahui, Pemkot Tangerang menetapkan status siaga 1 untuk sungai Cisadane akibat adanya peningkatan volume air dan menyebabkan sejumlah wilayah banjir. Banjir terjadi sejak Jumat pagi dan hingga kini.
Pemkot Tangerang pun terus berusaha membersihkan sampah dan lokasi yang menjadi sumber luapan dengan mengerahkan sejumlah petugas.
Kami mohon maaf atas kejadian ini dan meminta warga bersabar bagi wilayahnya yang terkena imbas dari luapan sungai cisadane," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
Pengolahan air bersih Kota Tangerang terganggu banjir
Jumat, 26 April 2019 10:41 WIB
Sebab, pengambilan air baku di sungai Cisadane tak optimal sebab seluruh pintu air di bendungan pintu air 10 dibuka. Sehingga air baku menjadi pengolahannya tak maksimal.