Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni meresmikan gedung bunker radioterapi dan kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, Kota Serang, Kamis, sebagai upaya meningkatkan layanan kesehatan khususnya untuk penderita kanker.
“Alhamdulillah, hari ini saya bersama Forkopimda dan para tamu undangan meresmikan bunker untuk layanan kanker. Ini baru bunkernya yang kita resmikan, karena ini adalah hibah pusat dari APBN dan kita sedang menunggu alatnya,” ujar Andra Soni.
Ia menyampaikan bahwa RSUD Banten saat ini sudah mampu melayani pasien kanker untuk tindakan kemoterapi dan operasi, namun layanan radioterapi masih menunggu pengadaan alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
“Kami berharap secepatnya alatnya datang karena bunker harus diuji dengan alat yang sudah terpasang,” kata dia.
Baca juga: Gubernur Banten tegaskan pentingnya implementasi K3 di tempat kerja
Andra juga menyatakan akan terus mendorong hadirnya rumah singgah bagi pasien kanker yang datang dari daerah jauh agar mendapat tempat yang layak selama menjalani pengobatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, RSUD Banten sudah memiliki tim dokter untuk operasi kanker dan fasilitas kemoterapi yang berjalan.
Ia berharap peralatan radioterapi dapat segera dilengkapi agar layanan kanker di RSUD Banten menjadi lebih paripurna.
“Harapan kita tentu dengan sudah kita resmikan ini, cepat di tahun ini juga alat-alat kesehatannya ini bisa diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI,” ujar Ati.
Baca juga: Kata Gubernur Banten, tak boleh ada titip menitip siswa pada proses SPMB
Fasilitas bunker terdiri atas tiga ruangan, yaitu ruang simulator untuk simulasi penyinaran, ruang linac untuk tindakan penyinaran terhadap kanker selain reproduksi wanita, serta ruang brachytherapy untuk kanker serviks dan ovarium. “Ruangan-ruangan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenis kanker,” ujar dia.
Ati menambahkan, RSUD Banten menjalin kerja sama pengampuan dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk konsultasi teknis terkait tindakan kanker. “Jika kita menemukan kesulitan dalam tindakan, kita bisa langsung berkonsultasi dengan tim profesor dari RSCM,” kata dia.
Ia juga menyampaikan bahwa jumlah kasus kanker di Banten mencapai 1.659 pada tahun 2024, dan hingga April 2025 tercatat 472 kasus. Jenis kanker terbanyak adalah kanker payudara, disusul kanker serviks, kanker paru, dan kolorektal. Semua usia memiliki potensi terserang kanker, termasuk usia remaja dan anak-anak.
Dalam penanganan kanker, Pemprov Banten mengedepankan pendekatan dari hulu hingga hilir melalui edukasi, vaksinasi HPV, deteksi dini (screening), serta penguatan layanan kuratif di rumah sakit pemerintah dan swasta. Kehadiran fasilitas baru di RSUD Banten diharapkan dapat memperluas jangkauan layanan, khususnya untuk wilayah selatan dan barat Provinsi Banten.
Baca juga: Pengangguran di Banten periode Februari 2025 menurun