Kabupaten Serang (ANTARA) - PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), Perusahaan penyedia solusi energi, kimia, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara, memperkenalkan program ‘MINYAKU’ (Manajemen Pengumpulan Minyak Jelantah untuk Lingkungan), yaitu sebuah inisiatif pengumpulan minyak goreng bekas pakai atau jelantah sebagai limbah yang memiliki nilai ekonomis.
Kegiatan MINYAKU ini melibatkan masyarakat sekitar operasional Chandra Asri Group, termasuk para pelaku usaha di wilayah Cilegon untuk proses pengumpulannya. Chandra Asri Group menyediakan titik pengumpulan di mitra MINYAKU seperti bank sampah, balai desa, dan IPST ASARI (Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri), dan layanan penjemputan. Program ini sejalan dengan komitmen perusahaan, yakni pemberdayaan masyarakat melalui implementasi konsep ekonomi sirkular.
Program ini mengedepankan efisiensi dan transparansi, dengan memudahkan akses pengumpulan jelantah bagi masyarakat, sekaligus menjamin minyak jelantah yang terkumpul akan melalui proses daur ulang sesuai dengan standar keberlanjutan, dan tidak disalahgunakan atau digunakan kembali sebagai minyak konsumsi. Untuk itu, Chandra Asri Group bermitra dengan TUKR, perusahaan pengumpul minyak jelantah yang telah memiliki sertifikasi dan lisensi guna memastikan proses daur ulang jelantah berlangsung sesuai prosedur.
Baca juga: Chandra Asri-Yayasan Happy Hearts Indonesia bangun gedung PAUD di Serang
Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi, menjelaskan bahwa pengumpulan jelantah dalam program MINYAKU mengadaptasi metode pengumpulan sampah plastik melalui bank sampah. Masyarakat yang berpartisipasi mendapatkan nilai ekonomi sebesar Rp5.000 per liter jelantah, yang disimpan dalam bentuk tabungan pada bank sampah.
“Program MINYAKU turut berperan dalam edukasi masyarakat mengenai pemakaian jelantah secara bijak. Penggunaan jelantah berulang kali dapat menimbulkan risiko kesehatan, sementara pembuangan jelantah yang tidak terkelola berpotensi mencemari lingkungan. Oleh karena itu, MINYAKU hadir sebagai solusi daur ulang jelantah yang efisien, dan mendukung pola hidup sehat, ramah lingkungan, dan hadirnya peluang ekonomi,” ungkap Nicko.
Dalam program MINYAKU, keterlibatan masyarakat menjadi elemen kunci dalam mendukung inisiatif ekonomi sirkular, terutama melalui pengumpulan minyak jelantah. Chandra Asri Group memperkenalkan program ini melalui sosialisasi bertahap yang menyasar masyarakat di sekitar wilayah operasional Perusahaan. Sebagai langkah awal, MINYAKU diperkenalkan melalui sosialisasi di Desa Anyar, Cilegon, daerah yang telah aktif menggiatkan inisiatif ekonomi sirkular melalui pemilahan sampah, dengan masyarakat yang terlibat pada bank sampah setempat.
Kepala Desa Anyar, Juhaedi, menyambut baik program MINYAKU sebagai inisiatif yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya warga Desa Anyar. Menurutnya, program yang diperkenalkan oleh Chandra Asri Group ini akan menumbuhkan kebiasaan dalam mengelola minyak jelantah secara bijak, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi warga. "Kami berharap program MINYAKU dapat terlaksana secara berkelanjutan dan semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi. Sehingga program ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat,” ujar Juhaedi.
Baca juga: Pemkab Serang-Chandra Asri konservasi mangrove di lahan 180 hektare