Lebak (ANTARA) - Harga beras medium di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten, tiga pekan menjelang Ramadhan 2025 turun tipis berkisar antara Rp200 sampai Rp300 per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Yani, di Rangkasbitung, Lebak, Rabu, mengatakan turunnya harga beras tersebut dipastikan hingga Ramadhan atau Mei 2025 karena memasuki musim panen.
Berdasarkan pemantauan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, antara lain pasar Rangkasbitung, Bayah, Muncang, Maja, Cipanas dan Sampay, harga beras medium hari ini turun tipis berkisar Rp200 sampai Rp300 per kg.
Untuk beras medium KW 1 dijual Rp13.700 dari sebelumnya Rp14.000 per kilogram, beras medium KW 2 dijual Rp12.700 dari sebelumnya Rp12.900 per kilogram, dan beras medium dijual Rp11.600 dari sebelumnya Rp11.800 per kilogram.
Baca juga: Distan sebut produksi beras di Banten meningkat
Menurunnya harga beras di pasaran itu dipastikan terus berlangsung hingga Maret-April mendatang, karena memasuki panen raya diberbagai wilayah di Lebak dan Pandeglang.
"Kami yakin harga beras medium bisa kembali normal di angka Rp12.000-Rp10.000 per kilogram jika semua beras hasil panen dipasok ke pasar tradisional itu," kata Yani.
Agus (55), pedagang pengecer beras di Pasar Rangkasbitung mengatakan menjelang Ramadhan harga beras medium turun tipis, karena pasokan beras lokal dari wilayah Banten masuk ke pasar.
"Kami berharap harga beras medium kembali normal, sehingga berdampak terhadap omzet pendapatan," katanya pula.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, pihaknya hingga kini ketersediaan beras lokal melimpah dan terpenuhi dari panen Desember-Januari 2025 seluas 22 ribu hektare.
"Kami minta petani yang sudah panen agar melakukan percepatan gerakan tanam guna mendukung swasembada pangan," kata Deni lagi.
Baca juga: Serap gabah beras petani lokal, Pemkot Tangerang gandeng Bulog