Tangerang (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin) meminta agar pemerintah daerah (pemda) untuk memasifkan pelaksanaan vaksinasi kesehatan hewan ternak di wilayah masing-masing sebagai pencegahan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
"Karena masih banyak populasi hewan ternak sapi yang dikelola masyarakat, jadi vaksinasi harus dilakukan secara merata," kata Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M Panggabean di Tangerang, Selasa.
Ia mengungkapkan, seluruh stakeholder tingkat daerah harus bisa meningkatkan pengawasan terhadap populasi hewan ternak di masyarakat. Kendati, hal itu dapat dikendalikan secara baik dalam penanganan wabah penyakit hewan tersebut.
"Bahwa baik Balai Karantina maupun pelaku usaha dapat bersinergi dalam menangani PMK dan LSD ini," katanya.
Baca juga: Balai Karantina pastikan sapi impor untuk Astacita bebas PMK
Dalam hal ini, kata Panggabean, Badan Karantina Indonesia memastikan keamanan dan kesehatan hewan sapi khususnya impor yang diperoleh dari hasil pemeriksaan serum darah hewan di peternakan milik perusahaan Tanjung Unggul Mandiri di Desa Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten dalam kondisi aman.
"Kita pastikan bahwa yang masuk ke Indonesia itu benar-benar terbebas dari PMK dan LSD. Disini sapinya didatangkan dari Australia yang diterima PT Tanjung Unggul Mandiri," katanya.
Dia mengungkapkan, terdapat 2.797 ekor sapi impor asal Australia di peternakan Tanjung Unggul Mandiri telah dilakukan karantina. Menurutnya tindakan karantina yang dilakukan oleh Barantin terhadap importasi sapi hidup dilakukan secara hati-hati dan menyeluruh yang meliputi tahapan pre border, at border dan post border.
"Ini kita lakukan semua sama ya, intinya kita lakukan tindakan karantina untuk memastikan ternak tersebut sehat, tidak ada penyakitnya, misalnya PMK dan LSD," ujarnya.
Selain tindakan karantina, seluruh populasi sapi impor tersebut menurut Sahat juga dilakukan vaksinasi serta penerapan biosekuriti di IKH yang ketat.
Dari data Barantin, pemasukan sapi bakalan Australia pada tahun 2024 adalah sebanyak 487.452 ekor yang masuk melalui berbagai tempat pemasukan yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Pelabuhan Panjang, Lampung, Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur tidak terdapat kasus penyakit PMK.
Baca juga: DKP Kota Tangerang target vaksinasi PMK pada 1.500 ekor ternak