Serang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten menyarankan pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan wilayah Banten bagian selatan melalui sektor-sektor konvensional di mana sebagian besar masyarakat terlibat di dalamnya.
"Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banten yang inklusif dan berkelanjutan maka mau tidak mau harus merevitalisasi pengembangan ekonomi daerah Banten bagian selatan," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Banten, Ameriza M Moesa di Serang, Kamis.
Ia menjelaskan ekonomi Banten secara makro memang sudah tumbuh di atas 5 persen, namun dari sisi kualitas masih menjadi tantangan karena meskipun pertumbuhan ekonomi tinggi tapi masih diikuti dengan tingkat pengangguran serta kemiskinan yang tinggi.
"Itu yang menjadi tantangan karena di saat pertumbuhan ekonomi tinggi tapi masih diikuti dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan kemiskinan tinggi," katanya.
Baca juga: Bank Indonesia catat transaksi QRIS di Banten capai Rp38,95 triliun
"Kami meyakini untuk mendorong sektor ekonomi salah satu lokus yang harus diperhatikan yakni wilayah Banten selatan, karena di sana masih berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian, agroindustri, kelautan, perikanan dan pariwisata," katanya.
Baca juga: Jelang akhir tahun, BI Banten siapkan uang tunai Rp1,8 triliun