Kian angker di mata lawan
Justru menjadi berita dan kejutan besar jika Garuda tak bisa dikalahkan dan sensasi jika Rizki Ridho dkk bisa menjinakkan tim-tim Grup C yang lain.
Ternyata justru kejutan yang sering dibuat Garuda. Puncaknya mereka membuat sensasi dengan membuat Green Falcons bertekuk lutut kepada tim yang baru kali ini mencapai babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.
Saudi sendiri sudah enam kali lolos ke putaran final Piala Dunia.
Kemenangan 2-0 dari Saudi itu juga mengubah wajah timnas Indonesia menjadi terlihat lebih angker di mata lawan-lawannya, terutama bagi dua tim yang akan dijamu Indonesia tahun depan, Bahrain dan China.
Kedua tim yang berperingkat lebih rendah dari Saudi itu memiliki alasan kuat untuk was-was karena bisa menjadi korban Garuda berikutnya pada 25 Maret dan 5 Juni tahun depan.
Baik Bahrain maupun China memiliki peringkat di bawah Saudi dan di atas Indonesia. Bahrain 76, China 92.
Jika melihat statistik permainan Bahrain dan China, Indonesia seharusnya mendapatkan lagi penuh penuh dalam dua laga kandang tersisa.
Baca juga: Bahrain lawan Australia main imbang, Indonesia aman di klasemen
Membuat kejutan dengan membungkam Australia 1-0 di kandangnya pada laga pertama babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bahrain hampir dikalahkan Indonesia dalam laga kandang 10 Oktober lalu. Sedangkan China susah payah menang 2-1 ketika Garuda mendikte permainan pada 15 Oktober itu.
Seharusnya, jika bisa mengalahkan Saudi yang berperingkat 56, Indonesia tak kesulitan memulangkan kemenangan yang terampok dari pertemuan pertama dengan Bahrain pada 10 Oktober, dan membalas kekalahan dari China pada 15 Oktober.
Mendapatkan poin dari laga tandang di Australia pada Maret tahun depan pun tidak mustahil, jika melihat kinerja Australia sejauh ini.
Australia terlihat tidak sekuat Jepang. Garuda mengimbangi mereka 0-0 pada 10 September, bahkan Bahrain mengalahkan mereka 1-0, sebelum seri 2-2 dalam pertemuan kedua di Bahrain dini hari tadi.
Dengan peringkat 24 yang di atas tim-tim kuat dunia seperti Ukraina, Swedia, Mesir dan Nigeria, ayun langkah Australia dalam kompetisi ini semestinya semulus Jepang. Tapi kenyataannya tidak.
Oleh karena itu, mencuri poin dari kandang Socceroos semestinya bukan kerja yang terlalu sulit. Garuda bisa melanjutkan momentum emas dari kemenangan 2-0 atas Saudi.
Baca juga: Timnas Belanda ditahan imbang 1-1 oleh Bosnia-Herzegovina
Lanjutkan momentum emas
Masih empat bulan lagi untuk melanjutkan momentum indah itu.
Tapi empat bulan malah menjadi kesempatan bagi Shin Tae-yong dan pemain-pemainnya untuk menguatkan lagi tim agar semakin kuat dan solid, termasuk dengan memanfaatkan laga persahabatan sebelum laga kompetitif bergulir lagi.
Waktu selama itu menjadi kesempatan untuk menguatkan komunikasi yang bisa membuat tim bertambah solid. Dan komunikasi sering menjadi bagian sangat penting dalam menaikkan performa permainan.
Banyak tim yang awalnya dianggap biasa-biasa justru berubah menjadi kampiun, berkat bangun komunikasi tim yang terus diperkuat.
Italia di bawah Roberto Mancini yang menjuarai Piala Eropa pada 2021, dan Spanyol di bawah Luis de la Fuente yang menjuarai Euro 2024, adalah di antara contoh tim kuat yang sukses berkat komunikasi tim yang kuat.
Empat bulan ke depan juga menjadi waktu cukup untuk mendapatkan komposisi pemain yang terkuat nan ideal, termasuk sumbangsih dari pemain-pemain yang saat ini cedera dan pemain-pemain yang jarang dimainkan tapi tak menyerah oleh keadaan.
Marselino Ferdinan yang memborong dua gol ke gawang Saudi tadi malam, adalah contoh pemain yang tak pernah menyerah, hanya karena publik menyorotinya atau pelatih enggan terlampau sering memainkannya.
Ada banyak pemain seperti Marselino yang malah terpacu untuk menunjukkan dirinya pemain hebat ketimbang terganggu oleh sorotan dan kritik.
Pemain-pemain seperti ini akan terus serius berlatih dan optimal bermain di level apa pun ketika diberi kesempatan, termasuk bersama klub mereka.
Dalam kata lain, kemenangan 2-0 atas Saudi bisa menjadi pelecut untuk adanya tim yang semakin solid dan maut, selain menguakkan fakta bahwa yang dulu tidak mungkin menjadi mungkin dan yang dulu dianggap kendala kini malah menjadi titik tolak untuk semakin maju.
Masa empat bulan ke depan adalah juga kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan mengolah visi bermain, sehingga tak ada poin yang hilang dari empat laga tersia, dari Jepang sekalipun.
Dengan semua itu, kemenangan 2-0 atas Saudi adalah bukan yang terakhir, melainkan awal untuk semakin sering menaklukkan lawan dan semakin kuat dari waktu ke waktu.
Baca juga: Timnas Hongaria tahan imbang Jerman 1-1 di Budapest