Pesawat dengan kode penerbangan IL237 yang mengangkut 121 orang itu sempat mengeluarkan percikan api saat hendak terbang menuju Wamena hingga penumpang membuka jendela darurat untuk evakuasi.
Tenaga Ahli Penerbangan KNKT di Papua Norbert Tunyanan kepada ANTARA di Sentani, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan data-data, terutama terkait dengan evakuasi.
Investigasi evakuasi ini, kata dia, karena adanya potensi cedera bagi penumpang pada saat evakuasi berlangsung.
"Investigasi masih dilakukan dan hasilnya akan dilaporkan ke KNKT," kata Norbert Tunyanan.
Baca juga: Mesin pesawat Trigana Air keluarkan api di Bandara Sentani
Baca juga: Mesin pesawat Trigana Air keluarkan api di Bandara Sentani
Sebelumnya, Area Manager PT Trigana Air Papua Irwan Rochendi mengatakan bahwa insiden yang terjadi pada hari Selasa (5/11) sekitar pukul 11.20 WIT itu berawal saat penumpang panik karena ada api di luar bagian bawah pesawat sehingga mereka membuka jendela darurat dan berupaya menyelamatkan diri.
Aksi penumpang membuka jendela darurat itu, menurut dia, sebelum kru pesawat memberikan aba-aba.
"Mungkin karena panik mereka langsung membuka jendela darurat untuk menyelamatkan diri," kata Irwan.
Dalam kejadian tersebut, lanjut dia, empat korban mengalami luka ringan.
Dalam kejadian tersebut, lanjut dia, empat korban mengalami luka ringan.
PT Trigana Air memastikan pelayanan penerbangan Sentani-Wamena tetap normal.
"Di area Papua, Trigana Air mengoperasikan lima pesawat Boeing, dua di antaranya pesawat penumpang, termasuk pesawat yang mengalami insiden," jelas Irwan Rochendi.
Baca juga: Ada api di pesawat Trigana Air, empat penumpang terluka
Baca juga: Ada api di pesawat Trigana Air, empat penumpang terluka