Pemerintah Kabupaten (pemkab) Lebak, Banten meningkatkan literasi dan minat membaca warga dengan perpustakaan keliling yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain menggunakan kendaraan.
"Kita setiap hari melayani literasi membaca dengan tiga kendaraan perpustakaan keliling," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lebak, Robert Chandra di Lebak, Rabu.
Perpustakaan keliling mobile dapat menjangkau lapisan masyarakat juga sekolah hingga masuk ke daerah terpencil.
Selama ini, perpustakaan keliling mobile dapat meningkatkan literasi masyarakat dan pelajar gemar membaca.
Selama ini, perpustakaan keliling mobile dapat meningkatkan literasi masyarakat dan pelajar gemar membaca.
Perpustakaan keliling menggunakan kendaraan juga tidak hanya menyediakan bahan bacaan untuk dipinjam secara gratis, namun telah bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Baca juga: Meningkatkan literasi masyarakat melalui Kampung Pekijing
Baca juga: Meningkatkan literasi masyarakat melalui Kampung Pekijing
Para pembaca buku itu juga dapat berdiskusi usai membaca buku yang dibaca, seperti buku ketrampilan juga buku ekonomi dan lainnya, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan pengetahuan.
Koleksi judul buku perpustakaan keliling itu terdapat sekitar 12 ribu beranekaragam buku mulai buku cerita, referensi, ketrampilan, ekonomi dan lainnya.
Selain itu juga terdapat 128 perpustakaan umum milik pemerintah daerah, perguruan tinggi, sekolah, masyarakat, perusahaan dan lainnya.
Kehadiran perpustakaan tentu dapat meningkatkan literasi gemar membaca dan menambah pengetahuan, ketrampilan hingga sumber daya manusia.
"Kami yakin literasi membaca di masyarakat meningkat dengan adanya perpustakaan keliling juga perpustakaan umum," katanya.
Baca juga: Pelajar di Kabupaten Serang diedukasi literasi dan inklusi keuangan
Baca juga: Pelajar di Kabupaten Serang diedukasi literasi dan inklusi keuangan
Menurut dia, pemerintah daerah tahun 2025 akan melakukan survei tingkat gemar membaca (TGM) di masyarakat guna memastikan tingkat literasi membaca buku.
Selain itu juga menyalurkan bantuan bahan baca (BBC) pada 20 desa dan 14 Taman Baca Masyarakat (TBM).
Di samping itu juga di 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak memiliki ruang membaca.
Di samping itu juga di 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak memiliki ruang membaca.
"Kami bekerja keras agar literasi membaca dapat dijadikan budaya masyarakat," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Rohmah, seorang mahasiswi Latansa Mashiro Rangkasbitung mengatakan dirinya mengunjungi Perpustakaan Saidja Adinda milik Pemerintah Kabupaten Lebak untuk keperluan skripsi.
Beruntung buku referensi yang dicari untuk dijadikan bahan skripsi ada di Perpustakaan Saidja Adinda. "Kami sangat senang mengunjungi perpustakaan milik, karena koleksi bukunya lengkap," katanya .
Baca juga: Kota Tangerang terapkan sistem inlislite program digital Perpusnas