Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat di daerah itu agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem selama masa pancaroba, peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
"Kami berharap peringatan kewaspadaan itu dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Jumat.
Ia mengatakan cuaca ekstrem selama masa pancaroba itu ditandai hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Cuaca ekstrem tersebut berpeluang terjadi pada sore dan malam hari. Salah satu dampaknya, kata dia, sebanyak 18 rumah di Kecamatan Sajira rusak diterjang angin kencang pada Rabu (30/10). Beruntung tidak ada korban jiwa.
Dengan demikian, pihaknya minta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana dapat meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca buruk tersebut.
"Kami sudah menyampaikan peringatan kewaspadaan cuaca ekstrem itu ke aparatur desa dan kecamatan," kata Febby.
Baca juga: Mitigasi bencana, BPBD Lebak lakukan penebangan pohon
Baca juga: Mitigasi bencana, BPBD Lebak lakukan penebangan pohon
Ia mengatakan relawan BPBD yang tersebar di 28 kecamatan agar berkoordinasi dengan aparatur kecamatan, kepolisian, dan TNI setempat. Apabila terjadi bencana alam, lanjutnya, segera dilakukan penanggulangan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Selain itu, kata dia, segera melaporkan ke BPBD hingga Basarnas untuk penanganan selanjutnya. "Kami bergerak cepat untuk melakukan pertolongan, jika menerima laporan adanya bencana alam," ucap Febby.
Ia mengimbau para pengemudi angkutan kendaraan roda dua maupun roda empat agar tidak beroperasi jika terjadi cuaca ekstrem, menyusul banyak pepohonan yang rawan tumbang.
Saat ini kondisi pohon di tepi jalan di wilayah Kabupaten Lebak dan sekitarnya sudah berusia tua sehingga rawan roboh jika diterjang angin kencang.
"Kami minta pengemudi lebih baik beristirahat, jika terjadi cuaca ekstrem untuk menghindari kecelakaan," kata Febby Rizky Pratama.
Baca juga: BMKG ungkap penyebab wilayah Banten panas menyengat
Baca juga: BMKG ungkap penyebab wilayah Banten panas menyengat