Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengupayakan untuk mencari titik keseimbangan dalam mengendalikan inflasi pada sejumlah komoditas, khususnya pada bahan pangan.
Terdapat sejumlah komoditi pangan yang menjadi catatan dalam pengendalian inflasi di Provinsi Banten, mulai dari cabai, bawang merah, beras, minyak goreng dan komoditi lainnya.
"Inflasi ini sebuah pengendalian, apabila marginnya terlalu tinggi masalah dan terlalu rendah juga masalah. Maka kita selalu mencari titik keseimbangan," kata Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar usai Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dilaksanakan secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di KP3B Serang, Senin.
Baca juga: Banten disebut jadi provinsi defisit produk holtikultura se-Pulau Jawa
Baca juga: Banten disebut jadi provinsi defisit produk holtikultura se-Pulau Jawa
Al Muktabar mengatakan upaya tersebut dilakukan secara nasional maupun daerah, oleh kementerian dan lembaga, khususnya mengenai sejumlah komoditas pangan yang mengalami fluktuasi harga.
"Kita dari aspek pangan beras relatif cukup baik, dan kita kerap menggulirkan cadangan beras kepada masyarakat. Sehingga pengendalian harga benar-benar stabil," ujar dia.
Al Muktabar mengatakan inflasi di Provinsi Banten terkendali cukup baik. Pada September 2024, inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Banten sebesar 2,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,46.
"Secara umum inflasi kita masih terkendali, baik nasional maupun daerah khususnya Provinsi Banten. Secara umum inflasi berpedoman yang telah diamanatkan BI itu 2,5 persen plus minus 1," ujar dia.
Baca juga: Promprov Banten dukung pengembangan budi daya bawang merah
Baca juga: Promprov Banten dukung pengembangan budi daya bawang merah