Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten meminta masyarakat setempat mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di musim pancaroba dari kemarau ke hujan.
"Kami berharap warga dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD ini," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Lebak Budi Mulyanto saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Senin.
Penyebaran kasus DBD di Lebak tahun ini mengalami peningkatan dari Januari-Agustus 2024, tercatat sebanyak 2.497 kasus dan delapan diantaranya dilaporkan meninggal dunia. Sedangkan pada 2023, sebanyak 764 orang dan empat orang dilaporkan meninggal dunia.
Karena itu, masyarakat wajib meningkatkan kewaspadaan penyebaran kasus DBD di musim pancaroba dari kemarau ke musim hujan.
Baca juga: Kasus DBD di Lebak semester pertama 2024 capai 2.371 orang
Baca juga: Kasus DBD di Lebak semester pertama 2024 capai 2.371 orang
Dalam beberapa hari terakhir ini curah hujan cenderung meningkat dan dipastikan populasi nyamuk aedes aegypti berkembang biak pada genangan-genangan air bersih yang secara langsung tidak menyentuh tanah.
Kondisi demikian, lanjut dia, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyebaran virus DBD.
Untuk pencegahan penularan kasus DBD, pihaknya telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar mengoptimalkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara mengubur, menimbun, menguras (3M) pada barang-barang bekas dan pemberian abate pada penampungan air seperti bak mandi.
"Kami menilai gerakan PSN dan 3M Plus lebih efektif dan biaya murah, karena dapat membunuh jentik-jentik nyamuk aedes aegypti, sehingga memutus mata rantai penyebaran DBD," pungkas Budi Mulyanto.
Baca juga: Warga Tangerang diimbau waspadai DBD di musim penghujan
Baca juga: Warga Tangerang diimbau waspadai DBD di musim penghujan