Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, menyiapkan Generasi Emas 2045 dengan mencegah stunting atau kekerdilan yang dialami anak-anak akibat gagal tubuh.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Abdul Rohim di Rangkasbitung, Lebak, Senin, mengatakan pihaknya memiliki komitmen cukup tinggi untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045 dengan mencegah stunting.
Saat ini, lanjutnya, Kabupaten Lebak menjadi lokus penanganan stunting sehingga bagaimana kedepannya zero new stunting atau tidak melahirkan kasus baru stunting.
Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Lebak menangani stunting dari hulu yakni kalangan remaja khususnya pelajar sekolah. Para pelajar, kata dia, diberikan edukasi pencegahan stunting melalui kegiatan Forum Anak Lebak (Foral) yang setiap pekan mengadakan diskusi bertempat di Kantor DP2KBP3A setempat.
Baca juga: Srikandi PLN Banten salurkan bantuan pengentasan stunting
Baca juga: Srikandi PLN Banten salurkan bantuan pengentasan stunting
Kegiatan itu antara lain memberikan pengetahuan pencegahan stunting dan bagaimana nantinya menikah aman hingga reproduksi aman.
Selain itu juga pihaknya fokus melakukan intervensi terhadap keluarga anak stunting, ibu hamil, ibu bersalin, remaja, calon pengantin, dan pasangan usia subur.
Untuk mewujudkan zero new stunting itu, kata dia, harus dilakukan sejak remaja dengan pemberian tablet tambah darah bagi calon pengantin juga pemeriksaan ibu hamil di puskesmas dan klinik.
Begitu juga bagi pasangan usia subur harus mendapatkan pelayanan reproduksi agar benar-benar menjalani persalinan dengan layak.
Karena itu, pihaknya juga menyosialisasikan pencegahan stunting kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan kalangan remaja.
"Kami mengoptimalkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mengetahui upaya pencegahan stunting ini," kata Abdul Rohim.
Baca juga: DKP Kota Tangerang salurkan bahan pangan segar ke 270 anak stunting