Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten membangun sarana air bersih dan sanitasi yang layak untuk menekan angka stunting atau kekerdilan di wilayah itu.
"Kami berharap angka prevalensi stunting menurun dengan adanya pembangunan sarana air bersih dan sanitasi ini," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak Suhendro di Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
Pembangunan sarana air bersih dan sanitasi berkolaborasi dengan didanai dari dana alokasi khusus (DAK) dan APBD 2024, di tujuh desa yang tersebar di lima kecamatan, dimana di daerah itu cukup tinggi angka stuntingnya, sehingga perlu dilakukan lokus untuk penanganannya.
Pengalokasian dana itu setiap desa sebesar Rp1,2 miliar dengan pekerjaan melibatkan swadaya masyarakat dan pihak ketiga.
"Kami mengapresiasi angka stunting turun berdasarkan hasil intervensi Januari 2024 hingga 4,07 persen dari jumlah balita 109.498 balita dari sebelumnya 4,8 persen pada akhir 2023," kata Suhendro.
Baca juga: Angka stunting di Lebak tahun ini di bawah 14 persen
Baca juga: Angka stunting di Lebak tahun ini di bawah 14 persen
Tujuh desa yang mendapatkan bantuan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi tersebut adalah Desa Pasar Keong, Kapunduhan, Maraya, Kadu Agung Timur, Nayagati, Buyut Mekar, dan Inten Jaya.
Pemerintah daerah melakukan intervensi pembangunan sarana air bersih dan sanitasi tersebut untuk 700 kepala rumah tangga agar dapat menikmati air bersih dan sanitasi yang layak.
"Kami meyakini pembangunan air bersih dan sanitasi dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setempat," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Desa Pasar Keong Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak menyatakan bahwa mereka senang dengan adanya pembangunan sarana air bersih dan sanitasi, sehingga ke depannya angka stunting bisa nol persen.
Sebab, sarana air bersih dan sanitasi dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setempat. "Kami sekarang memiliki sanitasi yang layak dan tidak buang air besar di kebun, juga memiliki pasokan air bersih," kata Sukri (45), warga Desa Pasar Keong, Kabupaten Lebak.
Baca juga: Pemkab Lebak ajak masyarakat cegah pernikahan dini
Baca juga: Pemkab Lebak ajak masyarakat cegah pernikahan dini