Kepala SMP Islamiyah Guppi Muhajirin, di Serang, Banten, Senin, mengatakan semenjak adanya penerapan sistem zonasi penerima peserta didik baru (PPDB) pada 2019 siswa yang mendaftar berkurang.
"Semenjak penerapan sistem zonasi PPDB siswa yang mendaftar mulai berkurang, dan sejak tahun ajaran baru kemarin tidak ada satu pun siswa yang mendaftar tahun ini pun sama," katanya.
Baca juga: Sistem zonasi PPDB disebut sebabkan sekolah swasta terpuruk
Baca juga: Sistem zonasi PPDB disebut sebabkan sekolah swasta terpuruk
Ia mengatakan hanya tersisa dua orang siswa di kelas VIII dan sembilan orang siswa yang lulus di tahun ini, dengan jumlah guru yang tersedia yakni sebanyak 12 orang.
"Yang lulus tahun ini ada sembilan orang, jadi sisa dua orang siswa di kelas VIII. Itupun mereka memilih pindah ke sekolah lain karena mungkin sepi," katanya.
Sebelum sistem zonasi PPDB diberlakukan menurutnya paling banyak pendaftar di SMP Islamiyah Guppi Kota Serang bisa menerima paling banyak sampai 30 siswa.
"Kalau sistemnya masih sama zonasi kita pesimis untuk mendapatkan siswa. Karena sistemnya masih sama dari tahun ke tahun dan tidak ada perubahan bagi sekolah swasta," katanya.
Baca juga: Hari pertama masuk sekolah, SDN Kuranji masih disegel ahli waris
Baca juga: Hari pertama masuk sekolah, SDN Kuranji masih disegel ahli waris
Dan untuk saat ini aktivitas sekolah tersebut hanya berjalan untuk siswa Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) pada pukul 14.00-17.00 WIB.
"Kalau buat sekolah SMP udah bener-bener kosong makannya kalau pagi sepi. Sekarang hanya ada untuk Madrasah," katanya.
Menurutnya setiap tahun pihak sekolah SMP swasta yang ada di Kota Serang telah berkali-kali mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kota Serang untuk menemukan solusi terbaik terkait PPDB ini.
"Udah sering audiensi baik dengan Wali Kota Serang, Dinas Pendidikan, dan juga DPRD Kota Serang. Akan tetapi kondisi pendaftar ke sekolah setiap tahun semakin mengalami penurunan," pungkas Muhajirin.
Baca juga: Gubernur Banten: sekolah swasta terdampak PPDB harus berpacu mutu
Baca juga: Gubernur Banten: sekolah swasta terdampak PPDB harus berpacu mutu