Jakarta (Antara News) - PT Synthesis Development menggandeng Airmas Asri perusahaan arsitektur yang berdiri sejak tahun 1988 sebagai konsultan untuk pembangunan proyek apartemen Synthesis Residence Kemang.
Project Manager Airmas Asri untuk Synthesis Kemang Residence, Hilman Adi di Jakarta, Kamis, mengatakan, Synthesis Development bukanlah nama baru, jauh sebelumnya, kedua belah pihak telah menjalin kerja sama dan menghasilkan banyak proyek ikonik dan berkualitas seperti The Lavande Residence, Kalibata City, hingga proyek monumental Balai Sarbini.
"Kali ini, kami mendapat kepercayaan untuk menangani pembangunan Synthesis Residence Kemang sebagai konsultan arsitektur," ujar Hilman.
Menurut Hilman, sebagai perusahaan arsitektur proyek yang digarapnya tidak hanya di Indonesia tetapi juga tersebar di manca negara. Hal ini merupakan bukti dari kualitas yang dimiliki perusahaan.
"Kami punya beberapa proyek di Oman, dan Malaysia. Kemudian, ada beberapa lagi yang lain. Bentuknya macam-macam, ada hunian, perkantoran, apartemen, dan sebagainya. Namun, keahlian kami secara spesifik adalah bangunan tinggi," tambahnya.
Hilman mengatakan, untuk pengerjaan proyek yang telah mendapatkan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) Nomor 007/5.7/31/-1.711.534/2015 untuk membangun hunian bertingkat di kawasan Kemang ini, pihaknya telah melakukan survei dan analisa secara mendalam terkait lokasi proyek yang sangat 'unik' dan menantang.
Salah satunya, lanjut dia, bagian depan lokasi yang langsung bersentuhan dengan jalan besar, namun di saat yang sama ada jalan lebih kecil di samping lokasi.
"Jadi bisa dibilang, proyek ini memiliki dua sisi perwajahan sekaligus, yaitu yang sifatnya public space dan secara bersamaan juga punya private area. Ini jelas menantang secara konsep arsitektur," tambahnya.
Arsitek Airmas Asri, Gladisena Perantama, menjelaskan, dengan kondisi lokasi yang unik tersebut, pihaknya memisahkan konsep private yang diterapkan pada dua tower di belakang (Nakula dan Sadewa) dan konsep yang lebih public di tower paling depan (Arjuna).
"Sedangkan untuk tema arsitektur yang dipilih, kami sepakat mengangkat Javanese Etnic untuk 'mewarnai' apartemen strata title yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektar (ha) dengan total hunian 1.188 unit ini," kata Sena .
Pilihan tersebut, kata Sena, didasarkan pada perkembangan dunia arsitektur dalam 10 tahun terakhir yang memang lebih mengedepankan unsur lokal. Hal ini, lanjutnya, juga sesuai dengan suasana di Kemang yang sangat kental nuansa etnik, khususnya etnik Jawa bergaya Keraton Yogyakarta.
"Jadi ini perpaduan yang pas. Kalangan ekspatriat dan calon buyer lain secara keseluruhan sesuai analisa kami juga lebih menyukai unsur-unsur etnik lokal ketimbang nuansa Eropa dan Mediterania," ungkap Sena.
Menurut Sena, bersama perusahaan pengembang, pihaknya sepakat membawa proyek ini agar semaksimal mungkin berkontribusi terhadap lingkungan. Hal itu diwujudkan dalam penerapan trotoar yang luas, pemanfaatan lahan untuk ruang terbuka hijau, hingga open space yang bisa dimanfaatkan oleh penghuni maupun masyarakat sekitar.
"Dengan begitu, kami berharap keberadaan Synthesis Residence Kemang nantinya tidak hanya memberi manfaat bagi para pemilik unit di dalamnya, namun juga untuk masyarakat secara keseluruhan," jelasnya.
Dengan segala keunggulan konsep yang dimilikinya, kata Sena, pihaknya sangat yakin keberadaan Synthesis Residence Kemang akan mencuri perhatian konsumen, khususnya dalam segmen hunian apartemen high-end di Jakarta.
"Meski pasar di bisnis apartemen saat ini cukup sengit, kami sangat yakin proyek apartemen ini memiliki keunggulan dan nilai lebih untuk dapat memenangkan persaingan," ujarnya.
Synthesis Gandeng Airmas Asri Sebagai Konsultan Arsitektur
Jumat, 1 Desember 2017 17:05 WIB
Tidak hanya dipercaya mendisain bangunan di Indonesia, tetapi juga di manca negara