Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti di Serang, Jumat, mengatakan penanganan TBC menjadi konsentrasi pemerintah dalam rangka menciptakan generasi Indonesia Emas 2045.
"Dengan kolaborasi yang kuat bersama Arsada, penanganan TBC di Provinsi Banten akan semakin cepat tertangani. Karena semua faskes (fasilitas kesehatan) dan jaringan yang dimiliki Arsada akan berperan aktif menyukseskan program ini," katanya.
Baca juga: Dinkes-Baznas salurkan makanan tambahan untuk 400 penderita TBC
Baca juga: Dinkes-Baznas salurkan makanan tambahan untuk 400 penderita TBC
Ia menjelaskan ketersediaan obat untuk pasien penyakit itu mencukupi akan tetapi penemuan kasus di lapangan perlu dioptimalkan. Arsada dengan jaringan bisa mengoptimalkan penanganan TBS di daerah setempat.
"Bagaimana temuan pasien TBC itu bisa cepat ditangani secara berkelanjutan sampai sembuh,” katanya.
"Bagaimana temuan pasien TBC itu bisa cepat ditangani secara berkelanjutan sampai sembuh,” katanya.
Keberhasilan penanggulangan TBC, kata dia, bukan hanya bergantung kinerja pemerintah, akan tetapi juga peran serta seluruh elemen masyarakat, faskes, serta posyandu.
Masyarakat juga dihimbau segera melapor kepada petugas kesehatan atau faskes jika terdapat anggota masyarakat yang menderita TBC.
Masyarakat juga dihimbau segera melapor kepada petugas kesehatan atau faskes jika terdapat anggota masyarakat yang menderita TBC.
"Kepada masyarakat saya mengimbau jika ada anggota keluarganya yang menderita TBC jangan malu-malu untuk mendaftarkan dan mengobati di faskes. Jika tidak didaftarkan dapat menjadi bahaya laten, karena TBC itu penyakit menular," katanya.
Baca juga: Wali Kota Tangerang: DAU sasar pembangunan hingga penanganan stunting
Baca juga: Wali Kota Tangerang: DAU sasar pembangunan hingga penanganan stunting
Ketua Umum Arsada Provinsi Banten Danang Hamsah Nugroho menyambut baik arahan pemda setempat terkait dengan penanganan TBC.
Pihaknya akan mengoptimalkan pelayanan dasar masyarakat dalam bidang kesehatan, salah satunya penanganan TBC.
Pihaknya akan mengoptimalkan pelayanan dasar masyarakat dalam bidang kesehatan, salah satunya penanganan TBC.
“Kita akan meningkatkan peran aktif Arsada yang terarah, terpadu sesuai arah dan tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan,” katanya.
Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan hingga April 2024 ditemukan lima ribu kasus TBC di daerah setempat. Jumlah tersebut menempatkan Banten urutan pertama daerah dalam penangan kasus TBC, secara nasional.
“Hingga April tahun ini, dari total target kita sudah menemukan kasus mencapai 39 persen atau sekitar lima ribu kasus, dan Banten menjadi yang pertama terbaik dalam menemukan kasus TBC," katanya.
Selama 2024, Pemprov Banten menargetkan temuan TBC 14 ribu kasus. Hasil temuan itu akan dilakukan pengobatan hingga menekan penyebaran kasus TBC di Banten.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang intensifkan penemuan kasus TBC pada anak-anak
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang intensifkan penemuan kasus TBC pada anak-anak