Tangerang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin mengajak masyarakat untuk melakukan sedekah air dan sedekah sampah sebagai upaya konservasi air untuk menangani banjir.
"Sedekah air dan sedekah sampah merupakan cara untuk menyimpan air di musim hujan, sehingga bisa digunakan saat musim kemarau," kata Pj Wali Kota usai kegiatan gerakan sedekah air dan sampah di Gedung Perumahan Setneg Pinang, Rabu.
Ia mengatakan saat musim kemarau tiba masyarakat sering mengeluh tidak mendapatkan air. Di musim hujan, banjir terus-menerus terjadi. Ini menjadi tantangan agar air di musim hujan bisa disimpan dan bisa disedekahkan kepada makhluk hidup yakni manusia, hewan, maupun tanaman.
Gerakan ini, lanjut Pj Wali Kota Nurdin, jika ingin mencapai hasil optimal tentunya harus dilakukan secara masif, sehingga dapat memberikan dampak luas bagi masyarakat Kota Tangerang.
“Gerakan ini dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja. Misalnya di halaman rumah, kita bisa membuat kolam resapan untuk menampung air hujan. Kita juga bisa membuat biopori untuk mengurangi air yang masuk ke saluran air,” kata dia.
Baca juga: Rumah Kreatif Jasa Tangerang bantu promosi ratusan anggota UMKM
Ia juga menyampaikan dengan dilakukannya sedekah ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan kekeringan, serta menjaga kelestarian lingkungan.
Dirinya juga mengajak seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk melakukan upaya adaptasi dan mitigasi yang dilakukan bersama-sama dengan pemerintah.
“Gerakan ini perlu kita lakukan secara bersama-sama dan masif. Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi air, sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir dan kekeringan, serta menjaga keseimbangan lingkungan," pungkasnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang tutup empat titik jalan ke Pasar Anyar terkait revitalisasi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Tihar Sopian menuturkan gerakan sedekah air dan sampah akan dijalankan oleh semua lapisan masyarakat mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kampung Proklim, Bank Sampah, sampai gerakan kolektif masyarakat yang berfokus pada konservasi lingkungan di Kota Tangerang.
Ia mengungkapkan, gerakan sedekah air dan sampah ini menjadi momentum untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik dalam pelestarian lingkungan di Kota Tangerang.
"Lewat momentum ini, kami mengajak seluruh lapisan untuk memelihara keberadaan, keadaan, dan keberlanjutan fungsi konservasi air dan pengelolaan sampah, khususnya di Kota Tangerang,” katanya.
Kemudian DLH Kota Tangerang juga mendistribusikan beberapa alat perangkat konservasi lingkungan dalam momentum peluncuran gerakan tersebut seperti 49 tong komposter, 13 unit biotor untuk membuat biopori, 13 alat ukur udara (P.M 2,5), dan 25 paket bibit atau benih tanaman, dan 50 karung bekasa maggot (kasgot) ukuran 25 kilogram.
“Kami juga akan terus berkomitmen memaksimalkan pemeliharaan bank sampah, kampung iklim, biopori-biopori, dan seluruh perangkat infrastruktur lainnya yang selama ini menjadi penopang utama upaya konservasi lingkungan di Kota Tangerang,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang ajak ormas berperan aktif ciptakan pemilu aman
Tangani banjir, masyarakat Kota Tangerang diajak sedekah air dan sampah
Rabu, 24 Januari 2024 19:45 WIB