Serang (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Perhubungan Provinsi Banten memberangkatkan 2.000 peserta mudik gratis bersama pemprov Banten ke 11 daerah tujuan di Jawa dan Sumatera.
Peserta mudik gratis Lebaran 2017 bersama Pemprov Banten dilepas Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di Lapangan Masjid Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang, Kamis.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Revri Aroes mengatakan, kuota mudik gratis bersama Pemprov Banten Tahun 2017 tersebut sebanyak 2.000 orang. Sementara pada tahun 2016 Pemprov Banten memberangkatkan 4.000 peserta mudik gratis.
"Jika dibanding kuota pada tahun sebelumnya, pada tahun ini menurun jumlahnya. Tahun depan mudah-mudahan bertambah lagi," kata Revri Aroes.
Menurut dia, ada 11 kota tujuan dari program mudik gratis bersama Pemprov Banten. Kesebelas kota tujuan mudik gratis itu, yakni Tasikmalaya dan Cirebon (Jawa Barat); Kota Tegal, Purwokerto, Magelang, Semarang, dan Solo (Jawa Tengah); Madiun (Jawa Timur); dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Daerah lain tujuan di luar Pulau Jawa, yakni Bandar Lampung dan Palembang," kata Revri.
Pendaftaran mudik gratis tersebut telah dibuka sejak 29 Mei sampai dengan 16 Juni 2017.
Ia menegaskan bahwa pelayanan mudik gratis tersebut bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan pulang kampung dari Banten ke daerah tujuan.
Selain itu, mudik gratis tersebut dalam upaya mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan kendaraan sepeda motor pada masa angkutan Lebaran 2017, serta terciptanya kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik dari Banten ke daerah tujuan tertentu.
Peserta mudik gratis tersebut diangkut dengan 40 bus AC ke daerah masing-masing tujuan di kantor dinas perhubungan daerah masing-masing.
Sementara itu Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta Dinas Perhubungan menambah kuota peserta mudik gratis tahun depan menjadi 4.000 sampai 5.000 orang. Mengingat program tersebut terbukti sangat efektif membantu masyarakat untuk bisa berkumpul dengan sanak saudaranya di kampung halaman.
"Jika tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya, mudah-mudahan tahun depan bertambah menjadi 5.000 peserta," kata Andika.