Merak (Antara News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kapal lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni layak operasional untuk melayani arus mudik Lebaran.
"Semua kapal itu sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan laik beroperasi," kata Menhub saat mengunjungi Pelabuhan Merak, Minggu.
Selama ini, kapal lintasan Pelabuhan Merak-Bakauheni, Lampung laik operasional karena sudah dilakukan pemeriksaan.
Kelaikan kapal tersebut tentu harus memenuhi SOP untuk melayani masyarakat yang menggunakan jasa penyeberangan.
Saat ini, kehadiran kapal baik kapasitas kecil maupun kapasitas besar sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan sehingga dinyatakan laik operasional untuk melayani arus mudik Lebaran.
Namun, kapal yang membahayakan itu akibat daya tampung yang melebihi kapasitas.
Peristiwa kecelakaan kapal dimana-mana karena daya tampung melebihi kapasitas sehingga sangat membahayakan keselamatan penumpang.
Karena itu, pihaknya meminta petugas PT ASDP (Persero) agar mengawasi kapasitas kapal dan jangan sampai melebihi kapasitas.
Selain itu juga penumpang dalam kendaraan bus jika berada di atas kapal agar keluar karena banyak ditemukan merokok juga mempengaruhi kapal tidak stabil.
Saat ini, pihaknya masih menerima laporan adanya penumpang merokok di atas kapal dan berada di dalam kendaraan.
"Kami mengimbau pengemudi bus jika di atas kapal agar semua penumpang keluar," katanya.
Untuk keselamatan angkutan darat, Menhub mengatakan semua kendaraan bus harus memiliki stiker bahwa kondisi bus laik beroperasi melayani arus mudik Lebaran.
Apabila, kendaraan bus yang tidak memiliki stiker maka tidak diperbolehkan melayani angkutan.
Saat ini, kendaraan bus yang layak beroperasi melayani arus mudik Lebaran sekitar 60 persen dengan memenuhi kelengkapan dengan baik diantaranya rem, spion, lampu sen, per dan lainnya.
Sedangkan, sisanya 40 persen angkutan bus tidak layak, seperti rem tak berfungsi dengan baik juga tidak memiliki kelengkapan spion dan lampu sen.
Karena itu, pihaknya meminta Dinas Perhubungan (Dishub) daerah melakukan uji kelaikan kendaraan bus.
"Kita jangan sampai terulang kasus kecelakaan di Puncak Bogor yang merenggut belasan nyawa akibat rem bus tidak berfungsi," katanya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya mengintruksikan kepada petugas kepolisian di lapngan agar melakukan pemeriksaan urine sopir bus.
Pemeriksaan urine itu sangat penting untuk menghindari kecelakaan lalu lintas.
Mereka petugas melakukan pemeriksaan urine sopir itu baik di terminal maupun pelabuhan. "Kami tidak membayangkan jika sopirnya itu mabuk minuman keras atau narkoba tentu sangat membahayakan dan bisa menimbulkan kecelakaan," katanya.
Dalam kunjungan peninjauan persiapan mudik Lebaran itu dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian,Direktur Utama ASDP Faik Fahmi dan Gubernur Banten Wahidin Halim.