Jakarta (ANTARA) -
Latvia yang tampil brilian selama bertanding di Jakarta (fase grup babak 1 dan 2) dengan meraih empat kemenangan dan satu kekalahan, harus rela mengubur mimpi mereka menjadi tim debutan pertama yang lolos ke babak semifinal setelah sebelumnya dilakukan Kroasia pada 1994.
“Tentu saja, ada kekecewaan besar saat ini, tapi kami tidak boleh melewatkan visi yang lebih luas dari jalur kami, apa yang kami lakukan, apa pencapaian kami di lapangan, gaya bermain kami, identitas yang kami tunjukkan kepada semua orang,” kata pelatih Latvia Luca Banchi, dilansir dari laman resmi FIBA, Rabu.
“Kami pindah dari Jakarta ke Manila untuk duduk satu meja dengan tujuh tim terbaik dunia lainnya. Mereka tampak begitu besar. Begitu kuat. Begitu bertenaga. Sekali lagi kami menunjukkan bahwa kami mampu bersaing dan itu membuat saya sangat bangga,” tambahnya.
Baca juga: Latvia lolos ke perempat final Piala Dunia FIBA usai bekuk Brasil
Latvia memulai kuarter dengan sangat baik dengan mampu unggul jauh 13-3 melalui angka-angka yang disumbang oleh Arturs Zagars, Rolands Smits, dan Davis Bertans.
Anak-anak asuh Luca Banchi itu kemudian lengah setelah unggul jauh dan Jerman yang menyandang status sebagai peringkat tiga FIBA EuroBasket 2022 memperkecil kedudukan dan menutup kuarter awal dengan skor 13-16.
Kuarter kedua berjalan sebaliknya. Latvia mencetak 18 angka, lebih baik dari kuarter pertama. Namun, Jerman yang tampil gemilang dengan mencetak 23 angka membalikkan keadaan menjadi 36-34.
Kuarter ketiga berjalan lebih sengit. Tembakan tiga angka Davis Bertans mengawali awal apik bagi Latvia yang merubah skor menjadi 37-36.
Kedua tim saling susul menyusul angka hingga kemudian dua kali free throw Moritz Wagner membuat Jerman masih unggul di kuarter ketiga dengan skor 62-59.
Baca juga: Piala Dunia FIBA Jakarta usai, jumlah penonton tembus 111 ribu orang