Tangerang (Antara News) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang, Banten, akan memasukan seni bela diri Beksi dalam muatan lokal (Mulok) sekolah.
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Nurul Huda di Tangerang, Senin, mengatakan, pengenalan Seni Beladiri Silat Beksi sudah berjalan ditingkat SD dan SMP.
Beberapa siswa telah menjalankannya dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK saat ini sedang dalam tahap persiapan.
"Masih banyak pelajar yang belum mengetahui Silat Beksi. Padahal ini adalah warisan budaya Tangerang. Maka itu, kita akan upayakan untuk bisa dijadikan dalam mutan lokal di sekolah sehingga bisa terus dilestarikan," ujarnya.
Upaya ini pun bagian dari untuk melestarikan warisan budaya agar tak hilang ditelan zaman. Karena, pelajar lebih mengetahui seni di luar kota Tangerang.
Dijelaskannya, Silat Beksi memiliki ciri yakni gerakan tangan cepat seperti halnya Aikido. Beksi yang merupakan bahasa China memiliki dua arti yakni pertahanan dan empat. Sehingga Beksi berarti empat pertahanan.
Silat Beksi adalah hasil akulturasi budaya China dan Betawi dan diciptakan Lie Cheng Oek, warga keturunan China yang tinggal di Tangerang.
Apalagi, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah telah menjadikan kampung di Jalan Darussalam Batusari, Batuceper menjadi Kampung Budaya Beksi di Kota Tangerang.
Hal ini selain untuk melestarikan budaya khas Tangerang juga sebagai langkah awal untuk menjadikan Kota Tangerang sebagai kota yang layak dikunjungi atau menjadi kota tujuan wisata.
Nurul menambahkan, kebudayaan lainnya yang telah masuk ke sekolah dan banyak dikenal yakni Tari Lenggang Cisadane.
Setiap kegiatan Pemkot Tangerang, swasta hingga sekolah - sekolah untuk menyambut tamu, tari lenggang cisadane selalu ditampilkan. "Ini adalah bagian dari pengenalan kepada masyarakat lainnya," ujarnya.