Jakarta (ANTARA) - Hendry Lieviant, CEO Komunal, perusahaan fintech yang mendigitalisasi BPR, menjelaskan penting bagi masyarakat untuk memperhatikan aturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebelum memutuskan menyimpan dana di bank.
Kejatuhan dua bank di Amerika Serikat, Silicon Valley Bank dan Signature Bank menjadi pembelajaran untuk memperhatikan kebijakan perbankan.
Baca juga: LPS pangkas tingkat bunga penjaminan jmenjadi 4 persen
"Besaran aset sebuah bank tidak dapat dijadikan dasar yang paling utama. Terbukti bank besar yang jatuh di AS kemarin memiliki aset hingga ribuan triliun rupiah, namun bisa kolaps dalam waktu 48 jam. Sebaliknya, menabung di bank lebih kecil belum tentu berisiko tinggi asalkan tabungan dan deposito kita dijamin oleh LPS,” urai Hendry dalam keterangan tertulis, Kamis.
Untuk itu Hendry menjabarkan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengamankan simpanan kita di bank sebagai berikut: Pastikan suku bunga yang kita terima dari bank sudah sesuai dengan suku bunga yang dijamin oleh LPS dimana saat ini suku bunga yang dijamin pada bank umum adalah sebesar 4,25 persen dan untuk bank BPR sebesar 6,75 persen.
"Karena jika kita menerima bunga melebihi bunga yang dijamin oleh LPS maka seluruh simpanan kita baik pokok dan bunganya tidak akan dijamin," ucap Hendry.
Lantas, pastikan total simpanan kita di bank tidak melebihi dari jumlah yang dijamin oleh LPS yaitu sebesar Rp2 miliar per nasabah per bank.
Terakhir, pastikan bank tempat menempatkan deposito adalah bank peserta LPS.
Dengan memperhatikan ketiga faktor tersebut, menurut Hendry, maka simpanan nasabah di bank akan relatif lebih aman.
Adapun jika nasabah ingin mendiversifikasi investasi selain deposito di bank umum, sejumlah instrumen lain dapat menjadi pilihan, yakni di antaranya obligasi, reksadana, dan deposito BPR.
Adapun obligasi, merupakan jenis sekuritas utang yang menawarkan tingkat pengembalian tetap selama periode waktu yang ditentukan. Obligasi umumnya dianggap lebih rendah risiko daripada saham.
Selanjutnya reksadana. Instrumen investasi ini menawarkan pilihan investasi yang terdiversifikasi dengan biaya relatif rendah dan risiko yang bervariasi tergantung oleh underlying dan strategi investasi reksadana tersebut.
Nah terakhir, namun yang juga sangat menarik adalah berinvestasi di deposito bank BPR. Deposito BPR memang relatif belum terlalu populer dibandingkan ketiga instrumen sebelumnya.
Namun, ini sekaligus merupakan salah satu instrumen investasi yang menarik. Sebabnya, deposito BPR memiliki tingkat suku bunga yang lebih tinggi dari bank umum, yakni hingga 6,75 persen per tahun sekaligus aman karena dijamin LPS, tegas Hendry.
Head of Marketing Komunal Vera Rosana menambahkan, selama ini instrumen deposito BPR dipandang memiliki proses pendaftaran yang lumayan panjang dan bersifat manual.
"Itu dulu. Kini, sejak Komunal meluncurkan produk Deposito BPR by Komunal, deposan dapat menempatkan investasinya dengan mudah tanpa tatap muka di 200 lebih BPR yang terdapat dalam aplikasi Deposito BPR by Komunal,” kata Vera.
CEO Komunal sebut penting perhatikan aturan LPS sebelum simpan dana di bank
Kamis, 16 Maret 2023 20:04 WIB
pastikan bank tempat menempatkan deposito adalah bank peserta LPS.