Jakarta (Antara News) - Diplomat Success Challenge (DSC) 2015 berhasil menjaring 90 calon wirausaha sukses berdasarkan seleksi 6.600 proposal (usulan bisnis) yang masuk ke panitia penyelenggara, selanjutnya kandidat tersebut akan menjalani seleksi untuk tahapan berikutnya.
"Animo masyarakat sangat luar biasa untuk mengikuti program ini, Setelah ditutup 12 Juni lalu proposal yang masuk naik 10 kali lipat dibanding DSC 2014," kata Ketua Dewan Komisioner DSC, Surjanto Yasaputera di Jakarta, Rabu.
Surjanto mengatakan peminat datang dari berbagai latar belakang. Selain mahasiswa dan mereka yang baru lulus kuliah, juga ada banyak professional yang mengirim proposal usaha. Sedangkan kalau melihat jenis usaha paling diminati adalah perdagangan (41%), kuliner (27%), industri kreatif (14%) dan agro industry (8%).
Sedangkan peminatan di bidang teknologi ramah lingkungan, energi, dan pariwisata jumlahnya masih belum signifikan.
Berdasarkan domisili peserta, jumlah peserta paling banyak berasal dari wilayah Tengah (Kalimantan, DIY dan Jawa Tengah) 55%, diikuti peserta dari wilayah Barat (Sumatera, Kep Riau, DKI Jakarta dan Jawa Barat) 26% dan dari wilayah Timur (Sulawesi, Jawa Timur dan Indonesia Timur) 19%. Serta ada diantara peserta dari luar negeri yang ikut berkompetisi.
"Seleksi awal dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari 10 orang, mereka meneliti proposal yang masuk. Pertama kali kami melihat kelengkapan administrasi yang diminta dalam proposal, ada beberapa proposal yang tidak bisa diloloskan karena tidak lengkap,termasuk tidak adanya perhitungan cash flow<" ujar Surjanto.
Kemudian ada juga proposal yang terpaksa didiskualifikasi karena tidak menggunakan format yang telah disediakan, tambahnya.
Setelah memeriksa kelengkapan, Panitia meneliti akurasi ribuan proposal yang lolos. “Salah satu tolak ukurnya adalah cash flow atau kinerja keuangan. Kami memang tidak menuntut perhitungan keuangan yang sempurna, namun proposal yang sama sekali tidak disertai perhitungan keuangan, sudah pasti langsung dicoret,†katanya menjelaskan.
Kelayakan sebuah proposal usaha memang langsung tergambar dari rencana keuangan, terutama dari perhitungan modal yang diperlukan serta keuntungan yang akan dihasilkan.
Selain kelayakan usaha, kriteria penilaian antara lain juga mencakup keunikan ide, potensi pasar, prospek pertumbuhannya, sampai orisinalitas bentuk usaha. Dampak positif terhadap masyarakat sekitar, termasuk adanya unsur pemberdayaan juga menjadi nilai tambah.
"Ide yang unik dan menarik tidak hanya terkait produk atau jasa yang ditawarkan, namun bisa juga dari proses bisnisnya. Mungkin produknya biasa saja yang sudah kita kenal sehari-hari, tapi bisa menjadi baru dan menarik kalau dipasarkan dengan cara baru,†ungkapnya.
Mereka yang lolos tidak terbatas pada kegiatan wirausaha yang sudah berjalan, namun juga yang masih dalam bentuk idea atau konsep usaha.
Selanjutnya peserta akan memasuki tahap audisi, seluruh challenger yang lolos diminta hadir menyajikan proposal usahanya di depan dewan juri. Untuk peserta dari Indonesia Barat, presentasi akan diadakan tanggal pada 19 Agustus 2015, bertempat di Hotel Aston Tropicana, Bandung. Challenger dari Indonesia Tengah diminta hadir di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta pada tanggal 21 Agustus 2015. Sedangkan untuk Indonesia Timur, presentasi challenger diadakan di Hotel Novotel, Surabaya pada tanggal 23 Agustus 2015.
DSC Jaring 90 Calon Wirausaha Sukses
Rabu, 19 Agustus 2015 11:02 WIB
Animo masyarakat ikut DSC cukup tinggi naik 10 kali lipat dibanding tahun lalu