Tangerang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI) menggelar mengaji kebangsaan untuk mencegah penyebaran dan peningkatan ekstremisme dan terorisme di Indonesia.
"Ini adalah ikhtiar dari MUI, karena MUI manhaj MUI adalah wasatiyah yang artinya tidak ke kiri, tidak ke kanan. Di tengah-tengah atau moderat. Ini harus terus disampaikan kepada MUI di wilayah-wilayah, termasuk kepada guru-guru mengaji sehingga upaya orang-orang yang terus menebarkan radikalisme dengan berbaju agama dapat ditangkal," kata Ketua MUI Kota Tangerang K.H. Baijuri Khotib dalam kegiatan mengaji kebangsaan di Aula Gedung MUI Kota Tangerang, Banten, Kamis.
Ia mengatakan MUI Kota Tangerang akan terus memberikan pengetahuan dan sosialisasi bukan hanya dengan cara konvensional melalui pondok pesantren, majelis taklim, dan masjid-masjid, melainkan juga melalui media sosial.
Kegiatan antiradikalisme dan ekstremisme ini sudah disosialisasikan ke MUI kecamatan, pondok pesantren, majelis taklim, dan termasuk penyebaran melalui media sosial.
"Maka, kami sampaikan ke MUI kecamatan bahwa dakwah jangan hanya konvensional di masjid-masjid dan majelis taklim, namun harus dilakukan di media sosial. Jangan sampai kita asyik di majelis taklim, sementara di media sosial dikuasai orang lain, anak-anak kita tumbang semua nanti," ujarnya.
Dengan kegiatan mengaji kebangsaan, ia berharap umat Muslim di Indonesia dapat terus menjaga kerukunan dan kedamaian antarsesama manusia dengan beragam perbedaan yang ada.
"Kita membuktikan bahwa kita damai dalam keberagaman. Agama banyak di sini. Suku kita luar biasa, bahasa kita juga banyak. Tapi, kita masih alhamdulilah damai. Ini harus kita rawat dan kita jaga karena banyak orang yang ingin merusak kerukunan dan kedamaian kita," ungkapnya.
MUI Tangerang gelar mengaji kebangsaan cegah penyebaran ekstremisme-terorisme
Kamis, 17 November 2022 19:52 WIB