Serang (AntaraBanten) - Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Banten mengembangkan budi daya tanaman kubis bunga dan bilet guna meningkatkan pendapatan ekonomi petani di daerah itu.
"Kami kembangkan tanaman itu di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang dan Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak," kata seorang Penyuluh BPPP Provinsi Banten Eka Rastianto di Serang, Sabtu.
Menurut dia, pengembangan tanaman sayuran tersebut, selain meningkatkan pendapatan ekonomi petani juga dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal.
Selama ini, ujar dia, produksi kubis bunga dan bilet dipasok dari petani Jawa Barat.
Karena itu, pihaknya berharap petani Provinsi Banten dapat mengembangkan tanaman tersebut.
Saat ini, permintaan kubis bunga dan bilet relatif tinggi, terlebih menjelang Idul Adha.
"Kami berharap petani dapat tertarik mengembangkan tanaman kubis bunga dan bilet guna memenuhi pasar lokal," ujarnya.
Ia menjelaskan penanaman kubis tersebut tidak begitu membutuhkan halaman luas dan bisa ditanam di pot maupun di depan halaman rumah.
Tanaman itu bisa dipanen selama 65 hari setelah tanam dan menghasil pendapatan sekitar Rp10.000/bunga kubis.
Pemerintah Provinsi Banten terus mengembangkan tanaman kubis karena harga di pasaran relatif bagus.
Selain mengembangkan kubis bunga itu di Kabupaten Lebak dan Pandeglang juga melakukan kebun percontohan di Kota Serang.
"Melalui kebun percontohan itu diharapkan petani bisa beralih pola tanam dari tanaman padi ke tanaman sayuran," katanya.
Sementara itu, Sidik, seorang petani Desa Cilaban Bulan Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang mengaku bahwa dirinya terbantu ekonomi dengan mengembangkan tanaman kubis bunga dan bilet.
"Kami satu musim panen kubis bunga bisa menghasilkan uang sekitar Rp20 juta/hektare," katanya.