Hasil ini bukan semata jadi kemenangan pertama Milan di Liga Champions setelah absen tujuh tahun lamanya, tetapi juga membuka peluang untuk lolos ke babak 16 besar, sebab dalam pertandingan lain Liverpool membungkam Porto 2-0.
Baca juga: Liga Europa: Ayoze Perez bilang Leicester wajib menang versus Legia Warszawa
Milan sementara naik ke posisi ketiga klasemen, menggusur Atletico jadi juru kunci klasemen, demikian catatan laman resmi UEFA.
Sama-sama mengoleksi empat poin dan catatan head-to-head saling mengalahkan satu sama lain dengan agregat gol 2-2, Milan punya bekal keunggulan produktivitas gol di atas Atletico.
Junior Messias menjadi pencetak gol semata wayang kemenangan Milan hanya tiga menit jelang bubaran waktu normal.
Penyerang sayap asal Brazil itu mencetak golnya dengan tandukan tajam dari jarak dekat saat menyambut umpan silang akurat kiriman Franck Kessie.
Tiga menit kemudian, Milan nyaris menggandakan keunggulan mereka melalui tembakan melengkung Ismael Bennacer yang sayangnya masih bisa dimentahkan oleh kiper Jan Oblak.
Sebaliknya, Matheus Cunha membuang peluang emas Atletico menyamakan kedudukan pada menit pertama injury time saat menerima umpan tarik Marcos Llorente tapi penyelesaiannya melenceng dari sasaran.
Milan, secara statistik memang pantas meraih kemenangan sebab mereka memiliki nyaris 58 persen penguasaan bola sepanjang laga yang berusaha mereka konversi lewat 14 percobaan tembakan, yang empat di antaranya menemui sasaran.
Sebaliknya, Atletico tampil relatif tumpul dan hanya menciptakan enam peluang yang dua di antaranya bisa diamankan oleh kiper Milan Ciprian Tatarusanu.
Hasil ini membuat persaingan tiket 16 besar di Grup B semakin memanas antara Milan, Atletico dan Porto, sebab ketiganya masih sama-sama berpeluang lolos mendampingi Liverpool yang sudah melenggang dua pekan silam.
Rangkaian pertandingan terakhir Grup B dijadwalkan berlangsung pada 8 November nanti, saat Porto menjamu Atletico di Stadion Dragao dan Milan menanti kedatangan Liverpool di San Siro.
Pada musim 2004/2005 AC Milan nyaris meraih gelar Liga Champions ketujuhnya, kalau saja mereka tidak dikalahkan Liverpool di final lewat adu penalti.