Tangerang (Antara News) - Tangcity Mall berkerjasama dengan Great Solution menyelenggarakan Festival Kuliner dalam upaya mengajak masyarakat lebih mencintai kuliner asli Indonesia.
"Kegiatan yang kami namakan Rame-Rame Jajan Kuliner diharapkan dapat mengembalikan kejayaan makanan Indonesia, ditengah-tengah kian beragamnya makanan luar negeri," kata Wina Andriyani, Building Manager Tangcity Mall di Tangerang, Selasa.
Rame-Rame Jajan Kuliner merupakan event festival kuliner yang di gelar di Tangcity Mall untuk pertama kalinya. Rencananya, event ini akan berlangsung lebih dari tiga minggu, dimulai sejak tanggal 27 September hingga 20 Oktober 2013 di area parkir lobby perintis.
Pulau Jawa sebagai pulau terbesar kelima di Indonesia menyimpan begitu banyak khasanah kuliner. Cita rasa yang beragam dari Banten hingga Jawa Timur adalah sebuah kekayaan yang sayang untuk dilewatkan. Warisan tanah Jawa ini memiliki daya tarik tersendiri bagi Tangcity Mall untuk diangkat agar semakin dekat dengan masyarakat, jelas Wina.
Pulau yang dikenal sebagai pulau paling padat penduduk di Indonesia ini memang memiliki resep masakan yang beragam. Dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur mempunyai masakan khasnya masing-masing. Tentunya juga dengan cita rasa yang mewakili selera penduduknya, kata Wina.
Tangcity Mall ingin menghadirkan nasi gudeg khas Yogyakarta, nasi pincuk khas Madiun, soto mie khas Bogor, cendol Bandung, serabi Cirebon, dan masih banyak lagi dalam satu lokasi.
"Penduduk Kota Tangerang banyak yang merupakan pendatang. Ada yang berasal dari Yogyakarta, Surabaya, mungkin juga orang Bogor. Pasti mereka rindu dengan makanan khas dari daerahnya masing-masing. Karena itulah kami hadirkan acara ini. Makanan dari seluruh Pulau Jawa coba kami sajikan," kata Wina.
Ia juga menambahkan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai upaya yang dilakukan Tangcity Mall untuk mengembalikan rasa cinta masyarakat Indonesia pada resep nenek moyang.
Festival Kuliner ini juga menyajikan pertunjukan kesenian daerah seperti Rampak Bedug dan Debus, bahkan pertunjukan kembang api.
Selama lebih dari 3 minggu berlangsung, akan ada lebih dari 30 booth dengan rupa-rupa penganan yang dijamin dapat menggoyang lidah para pecinta kuliner.
Kemudian setiap Sabtu dan Minggu pertunjukan tradisional seperti Bambula "Bambu Gila", Reog Ponorogo dan lain sebagainya akan memberi warna tersendiri menemani pengunjung memanjakan lidah.
Suasana tradisional juga amat terasa dengan dekorasi acara yang dirancang sedemikian rupa. Booth tenant yang berpartisipasi dibuat berbentuk rumah bambu dengan atap jerami.
Untuk membeli jajanan yang ada, panitia pelaksana telah menyiapkan uang kertas dengan design tempo dulu sebagai alat transaksi di area Rame-Rame Jajan Kuliner. Semua ini sengaja dilakukan agar pengunjung dapat memiliki pengalaman yang berbeda saat berwisata kuliner, jelas Wina.