Aa Gym: Harta Dan Jabatan Bukan Sandaran
Jumat, 17 Juni 2011 8:45 WIB
Serang (ANTARABanten) - Dai kondang KH Abdullah Gymnastiar atau Aa' Gym mengajak umat Islam menyandarkan segala urusan kehidupan ini kepada Allah SWT dan bukan pada harta dan jabatan.
"Hidup kita akan lelah jika menyandarkan segala sesuatu itu pada harta, jabatan atau pujian, karena itu akan membebani kita selamanya,"
katanya dalam ceramah Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW Provinsi Banten di Alun-alun Kota Serang, Kamis.
Ia menyarankan kepada masyarakat untuk memiliki sandaran hidup hanya kepada Allah SWT, meskipun masyarakat juga diberi amanat dengan harta dan jabatan.
"Orang yang paling tersiksa adalah orang yang tergantung terhadap segala urusan duniawi, karena jika manusia menjadi hamba dari urusan duniawi, maka hidupnya tidak akan tenang, selalu merasa takut, serba kurang dan selalu khawatir, sehingga harta benda, jabatan, pujian, kecantikan, ketampanan malah akan menyiksa hidup," katanya.
Bahkan, katanya, semakin mewah kendaraan yang dimiliki maka hidup akan makin tidak tenang, karena khawatir rusak, khawatir dicuri dan sebagainya. "Apalagi jika kendaraan itu belum lunas cicilannya," katanya disambut tawa ribuan warga yang hadir dalam pengajian itu.
Ia mengatakan, pujian, hinaan, dan cobaan dalam hidup adalah warna dari kehidupan. Namun akan lebih berbahaya ketika manusia itu terlarut dalam berbagai pujian karena justru akan menjerumuskan jika manusia tidak bisa mengendalikannya.
Menurut dia, ada lima cara dalam menyelesaikan persoalan hidup dengan baik yakni siap jika menghadapi segala sesuatu yang cocok atau tidak cocok, ridho atas segala hasil dari usaha atau ihtiar, dan jangan pernah mempersulit diri dalam hidup.
Selain itu, selalu mengevaluasi diri atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup serta menyandarkan atau berserah diri segalanya kepada Allah jika segala upaya sudah dilakukan dalam menyelesaikan persoalan hidup tersebut.
Sementara itu, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam sambutannya menekankan kepada seluruh jajaran aparatur pemerintah untuk tetap konsisten memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan penuh keihlasan, karena itu bagian daripada ibadah.
Ratu Atut mengajak seluruh masyarakat Banten senantiasa menjaga silaturahmi dan kebersamaan dan menjadikan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan antarumat Islam di Banten.
"Suasana Banten yang relatif tentram dan damai akhir-akhir ini, diharapkan dapat terus dipelihara sebaik-baiknya agar proses percepatan pembangunan Banten dapat berjalan dengan kondusif," kata Ratu Atut Chsoiyah.
Peringatan Isra dan Mikraj tingkat Provinsi Banten tersebut dihadiri unsur Muspida Banten, para kepala daerah, dan ribuan ibu-ibu pengajian serta tokoh masyarakat Banten.