Pengikut Ahmadiyah Banyak Kembali Pada Ajaran Islam
Jumat, 6 Mei 2011 13:43 WIB
Pandeglang (ANTARABanten) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Pandeglang Futoni Sy menjelaskan, banyak pengikut Ahmadiyah di daerah itu kembali pada ajaran Islam yang benar.
"Sudah banyak yang keluar dari Ahmadiyah dan menyatakan kembali mengikuti ajaran Islam yang sebenarnya," katanya di Pandeglang, Jumat.
Ia mengaku, tidak memiliki data riil pengikut Ahmadiyah yang telah sadar, namun di Kecamatan Cisata, pada pekan lalu, sebanyak tiga orang pengikut aliran itu kembali mengikuti ajaran Islam.
"Kalau yang tiga orang di Cisata, menyatakan keluar dari Ahmadiyah dan kembali pada ajaran Islam. Mereka mengakui kekeliriuannya selama ini," ujarnya.
Jumlah pengikut Ahmadiyah di Kabupaten Pandeglang relatif sedikit, dan pusatnya di Kecamatan Cisata.
Futoni juga mengaku terus mengawasi aktivitas Ahmadiyah di daerah itu, dan sampai saat ini belum ada indikasi mereka melakukan kegiatan.
"Karena sudah dilarang, mereka tidak boleh malakukan aktivitas apapun, jika masih ada kegiatan maka bisa dilakukan tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.
Khusus di Kecamatan Cikeusik, menurut dia, tidak ada lagi satu orang pun pengikut Ahmadiyah di daerah tersebut.
"Kalau di Kecamatan Cikeusik tidak ada lagi. Pengikut Ahmadiyah di wilayah itu sudah pergi, dan tidak diketahui lagi keberadaannya," kata Futoni.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah melarang aktivitas jemaah Ahmadiyah di daerah itu. Pelarangan tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Pandeglang No.5 tahun 2010.
Larangan tersebut dikeluarkan, karena adanya pengolakan warga terhadap Ahmadiyah yang berbuntut terjadinya bentrokan antara masyarakat dengan jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik pada Minggu (6/2).
Akibat bentrokan itu, mengakibatkan tiga orang meninggal dan lima mengalami luka parah. Ketiga korban meninggal itu merupakan anggota jemaah Ahmadiyah.