Dinas Pertanian Provinsi Banten terus berupaya mengendalikan hama penyakit tanaman padi di musim hujan tahun ini dalam upaya mengantisipasi atau mengurangi risiko gagal panen (puso).

"Pada masa tanam Oktober 2019 sampai Maret 2020 ini kumulatifnya ada 3.269,5 hektare yang terkena serangan organisme pengganggu tanaman, tapi semuanya terkendali dengan baik. Hanya sekitar satu hektare yang puso," kata Kepala Dinas Pertanian Pemprov Banten Agus M Tauchid di Serang, Selasa.

Ia mengatakan, dalam upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut, pihaknya terus berupaya memberikan penyuluhan kepada para petani melalui penyuluh dan petugas. Upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisir risiko serangan hama atau OPT, terutama di sentra-sentra produksi padi di Banten.

"Semuanya sampai saat ini terkendali dengan baik. Mudah-mudahan ke depannya juga terus bisa kami antisipasi," katanya.

Menurutnya, data kumultaif serangan tujuh OPT utama tanaman padi di Provinsi Banten pada masa tanam Oktober 2019 sampai dengan Maret 2020 ada 3.269 hektare yang terkena dan sekitar satu hektare yang gagal panen.

Agus menjelaskan di antara tujuh OPT utama yang menyerang tanaman padi di Banten, yakni penggerek batang padi (Sciropophaga sp) menyerang sekitar 570 hektare di enam kabupaten/kota di Banten dan paling banyak di Kabupaten Tangerang, yakni seluas 212 hektare dan di Pandeglang seluas 201 hektare.

Kemudian serangan hama tikus (Rattus argentiventer) menyerang seluas 145 hektare tanaman padi di enam kabupaten/kota di Banten yang memiliki sawah atau tanaman padi. Hama tikus tersebut paling banyak menyerang tanaman padi di Kabupaten Serang dengan luasan yang terkena sekitar 62 hektare.

"Untuk hama wereng batang cokelat merusak 369,5 hektare tanaman padi, paling banyak di Kabupaten Pandeglang seluas 154 hektare yang terkena," kata Agus.

Organisme pengganggu tanaman atau hama lainnya yang juga banyak menyerang tanaman padi di Banten, yakni BLB (xanthomonas campestris) telah menyerang tanaman padi seluas 492 hektare di lima daerah di Banten dan yang paling banyak di Kabupaten Pandeglang mencapai 341 hektare. Kemudian hama blas atau pyricularia oryzae yang menyerang sekitar 1.389 hektare tanaman padi.

"Hama lainnya ada tungro dan ulat grayak, tapi relatif sedikit menyerang tanaman padi," kata Agus.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020