Dinas Pertanian Provinsi Banten sudah memperhitungkan ketersediaan dan kebutuhan bahan pokok beras di Banten dan diperkirakan dari April hingga Oktober 2020 surplus sekitar 160.132 ton.

"Neraca ketersediaan dan kebutuhan beras di Banten periode April sampai Oktober 2020 diperkirakan terjadi surplus 160.132 ton. Bulan April saja karena sudah masuk puncak musim panen diperkirakan surplus beras sekitar 127.994 ton," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Senin.

Ia mengatakan, luas panen padi atau sawah di Banten pada April ini sekitar 74.332 hektare dengan perkiraan target produksi gabah kering giling sekitar 384.445 ton. Dari hasil pengolahan atau penggilingan gabah kering itu diperkirakan menghasilkan 241.201 ton beras dengan tingkat kebutuhan konsumsi pada April sekitar 113.207 ton.

"Ini dengan perhitungan kebutuhan beras penduduk di Banten per kapita per tahun itu 101,2 kilogram," kata Agus.

Ia mengatakan, selain perkiraan surplus beras pada April 2020 sekitar 127.994 ton, pada bulan-bulan berikutnya juga sudah diperkirakan terjadi surplus yakni pada Mei sekitar 8.649 ton, pada Juni sekitar 6.334 ton, Juli meningkat lagi diperkirakan mencapai 18.336 ton dan Agustus meningkat lagi perkirakan mencapai 28.792 ton.

"Jadi, kami bisa memastikan stok beras di Banten masih tetap aman," kata Agus M Tauchid.

Menurut Agus, pada bulan Maret 2020 luasan lahan panen padi di Provinsi Banten mencapai 49.370 hektare dengan produksi gabah mencapai 255.342 ton. Sementara itu untuk luasan lahan panen jagung mencapai 504 hektare dengan produksi mencapai 206 ton jagung pipilan kering.

"Sentra-sentra padi yang sedang musim panen raya di wilayah Banten Selatan seperti di Kecamatan Panimbang, Patia, Pagelaran di Kabupaten Pandeglang dan juga di Kabupaten Lebak," kata Agus M Tauchid. 
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020