Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Haur Tutul Desa Sukasari Kecamatan Pulosari Kabupaten  Pandeglang melakukan panen padi gogo seluas 13 hektar, Selasa (07/04/2020).

 Acara panen tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang H. Budi S. Januardi didampingi oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Banten, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Iping Saripin, Kasi Serealia Sopiyah, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Pulosari, para PPL, Sekretaris Camat Pulosari serta perwakilan Desa  Sukasari Kecamatan Pulosari. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang H. Budi S Januardi mengatakan, bagi Poktan Haur Tutul, budi daya padi gogo kali ini merupakan yang pertama kali sebagai Perluasan Areal Tanam Baru (PATB), oleh karena sebelumnya lahan tersebut tidak dimanfaatkan untuk tanaman pangan. 

“Benih padi gogo yang ditanam seluas 13 hektar dibantu oleh pemerintah melalui BPTP seluas 9 hektar, sedangkan yang 4 hektar merupakan swadaya para petani,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang H. Budi S Januardi.

Dia menjelaskan, bantuan pemerintah adalah full paket berupa benih padi sebanyak 25 kg/ha dan bantuan pupuk  organic yakni urea, SP26, NPK dan Kapur. Sedangkan, varietas benih yang ditanam terdiri dari  empat yaitu Situ Bagendit, Invago 8, Invago 10 dan Invago 12. 

“Alhamdulillah hasil panen untuk varietas Invago menghasilkan provitas tinggi yaitu 7,3 ton/ha, sedangkan untuk varietas Situ Bagendit menghasilkan 4,5 ton/ha,” jelasnya. 

Kadis Budi S Januardi juga mengapresiasi semangat para petani khususnya Poktan Haur Tutul yang telah berkontribusi terhadap ketersediaan pangan di Kabupaten Pandeglang.

“Keberhasilan ini semua tidak terlepas dari support Ibu Bupati Pandeglang serta bimbingan dari jajaran dinas pertanian, terutama para PPL dan BPTP Banten,” imbuhnya.

Dia menambahkan, dalam menjalankan budidaya pertanian di tengah wabah COVID-19, dinas pertanian selalu mengingatkan agar para petani selalu menerapkan social distancing dan social physical, yakni mengurangi banyak kerumunan massa dan mengatur jarak antar petani minimal 1-2 meter, serta himbauan untuk selalu memakai masker.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020