Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan pemeriksaan secara cepat (rapid test) bagi para tenaga medis yang menangani wabah virus corona.
"Tes cepat atau 'rapid test' COVID-19 diprioritaskan pertama untuk seluruh tenaga medis sehingga mereka memiliki rasa tenang dan juga bila terdapat gejala awal mereka bisa cepat tertangani," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Kamis.
Anies juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan alat pelindung diri bagi para tenaga medis yang bertugas mengingat banyaknya korban dari tenaga medis akibat terinfeksi wabah Covid-19.
"Dukungan terhadap tenaga medis ini mutlak diperlukan," tegas Anies.
Pemprov DKI Jakarta akan mengonsentrasikan terlebih dahulu "rapid test" untuk para tenaga medis yang selama ini telah melayani pasien-pasien di rumah sakit ataupun di Puskesmas.
Dengan demikian melalui pemeriksaan "rapid tes" ini karena pemeriksaannya cepat maka diharapkan bisa lebih dulu mengetahui bagaimana status antibodi dari para tenaga medis tersebut.
Ketika pemeriksaan ini dilakukan, hasil yang menunjukkan negatif akan dilakukan pengujian ulang setelah waktu tertentu. Sedangkan untuk hasil yang positif juga akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan SWAB agar lebih yakin.
Pihaknya memantau para tenaga medis dari sisi keselamatan serta keamanan kerja mereka.
Selain itu "rapid test" juga dilaksanakan dalam rangka "contact tracing" ke masyarakat. Artinya setelah mendapatkan informasi pasien, terduga COVID-19 baik orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) itu akan ditindaklanjuti dengan mencari riwayat kontaknya.
Dengan demikian, kontak pasien tadi yang berstatus ODP atau memiliki risiko rendah dan tinggi kepada mereka akan dilakukan "rapid test".
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan "rapid test" ini secara cermat dan selektif supaya bisa segera menemukan masyarakat yang perlu dilakukan pemantauan lebih lanjut dan juga lebih cepat untuk mendeteksinya.
Sejauh ini Pemprov sendiri telah menerima 100 ribu "rapid test kit" bagi 100 ribu orang untuk menjalankan pemeriksaan cepat COVID-19 di wilayah Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Tes cepat atau 'rapid test' COVID-19 diprioritaskan pertama untuk seluruh tenaga medis sehingga mereka memiliki rasa tenang dan juga bila terdapat gejala awal mereka bisa cepat tertangani," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Kamis.
Anies juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan alat pelindung diri bagi para tenaga medis yang bertugas mengingat banyaknya korban dari tenaga medis akibat terinfeksi wabah Covid-19.
"Dukungan terhadap tenaga medis ini mutlak diperlukan," tegas Anies.
Pemprov DKI Jakarta akan mengonsentrasikan terlebih dahulu "rapid test" untuk para tenaga medis yang selama ini telah melayani pasien-pasien di rumah sakit ataupun di Puskesmas.
Dengan demikian melalui pemeriksaan "rapid tes" ini karena pemeriksaannya cepat maka diharapkan bisa lebih dulu mengetahui bagaimana status antibodi dari para tenaga medis tersebut.
Ketika pemeriksaan ini dilakukan, hasil yang menunjukkan negatif akan dilakukan pengujian ulang setelah waktu tertentu. Sedangkan untuk hasil yang positif juga akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan SWAB agar lebih yakin.
Pihaknya memantau para tenaga medis dari sisi keselamatan serta keamanan kerja mereka.
Selain itu "rapid test" juga dilaksanakan dalam rangka "contact tracing" ke masyarakat. Artinya setelah mendapatkan informasi pasien, terduga COVID-19 baik orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) itu akan ditindaklanjuti dengan mencari riwayat kontaknya.
Dengan demikian, kontak pasien tadi yang berstatus ODP atau memiliki risiko rendah dan tinggi kepada mereka akan dilakukan "rapid test".
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan "rapid test" ini secara cermat dan selektif supaya bisa segera menemukan masyarakat yang perlu dilakukan pemantauan lebih lanjut dan juga lebih cepat untuk mendeteksinya.
Sejauh ini Pemprov sendiri telah menerima 100 ribu "rapid test kit" bagi 100 ribu orang untuk menjalankan pemeriksaan cepat COVID-19 di wilayah Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020