Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak menyebutkan pasar tradisional Rangkasbitung tutup selama tiga hari dinyatakan hoaks atau kabar tidak benar yang disampaikan melalui media sosial.

"Kami membantah kabar bohong pasar tutup selama tiga hari itu akibat adanya wabah virus corona atau COVID-19," kata Kepala Bidang Pasar Disperindag Kabupaten Lebak Dedi Setiawan di Lebak, Selasa.

Kabar berita bohong pasar Rangkasbitung tutup selama tiga hari itu cukup meresahkan baik pedagang maupun pengunjung juga menurunya pendapatan pajak dari retribusi daerah.

Selain itu juga dampak lainya sangat luas adanya kabar bohong yang disebar oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Bahkan, dirinya sempat dipanggil oleh pimpinan, terkait pasar Rangkasbitung tutup selama tiga hari.

Namun, dirinya bingung saat dipanggil pimpinan, karena tidak mengetahui adanya kebijakan penutupan pasar tersebut.

"Ketika pimpinan melihatkan kabar informasi melalui tulisan media sosial itu ternyata hoaks," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, kabar berita bohong tersebut tentu sangat merugikan semua pihak hingga kondisi pasar Rangkasbitung tampak sepi sehubungan merebaknya wabah COVID-19 itu.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, pihaknya kini melakukan penyemprotan disinfektan di semua pertokoan, kios-kios hingga ruangan kantor pasar.

Selain itu juga pihaknya menyediakan hand sanitizer corona di sejumlah lokasi agar pengunjung dapat mencuci tangan.

"Kami minta warga agar tetap tenang selama masa pencegahan penyebaran virus Corona dan jangan percaya pemberitaan yang disampaikan melalui media sosial itu sebelum melihat kejelasan sumber informasinya itu," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020