Ratusan umat Islam yang terdiri dari berbagai organisasi keagamaan Islam di Provinsi Lampung menggelar aksi solidaritas bela Muslim India, di Tugu Adipura Kota Bandarlampung, menuntut segala penindasan terhadap Islam di negara itu dihentikan segera mungkin.
"Jadi aksi ini adalah komitmen dari kepedulian kami terhadap penderitaan dan penindasan kaum muslim di dunia termasuk di India, karena kami adalah satu tubuh," kata penanggung Jawab Aksi Bela Muslim India, Waliyullah di Bandarlampung, Jumat
Menurutnya, aksi ini juga bertujuan untuk memupuk rasa saling peduli sesama muslim dimanapun berada, sebab tanpa adanya rasa kepedulian dengan sesama penjajahan terhadap umat ini di negara yang minoritas akan tetap terjadi.
"Dengan terus meningkatkan rasa kebersamaan dan peduli serta persatuan umat muslim, dimasa yang akan datang saya yakin tidak ada lagi yang akan teraniaya," tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah India harus bisa mencontoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dapat hidup harmonis sesama manusia meskipun banyak agama dan suku di dalamnya.
"Saya juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia, sebab negara kita sejauh kita bisa hidup damai dan berdampingan walau menjalani kehidupan di bangsa yang besar dengan agama, suku dan budaya yang berbeda-beda," terang dia.
Dia menjelaskan bahwa kunci untuk dapat membebaskan intimidasi dan penganiayaan umat Muslim di negara minoritas adalah terus memelihara rasa kepedulian sesama umat Islam karena dengan berjamaah semua penindasan diatas dunia pasti akan terhapus kan.
Sementara itu Ketua Ukuawah Al-Fatar Rescue (UAR) Sulaiman, menegaskan bahwa aksi ini digelar untuk meminta dihentikannya segala bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) umat Muslim di India.
Ia menegaskan pihaknya mengutuk Pemerintah India yang meloloskan Undang-Undang (UU) Anti-Muslim atau UU Amandemen Warga Negara atau "Citizenship Amendment Bill" (CAB) yang menjadi kontroversi di publik, khususnya warga muslim India.
"Pemerintah India perlu memperhatikan bahwa misi utama agama Islam adalah menebarkan dan mewujudkan kasih sayang bukan sekedar bagi para pemeluknya namun bagi semua makhluk di semesta raya (Rahmatan lil alamin)," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Jadi aksi ini adalah komitmen dari kepedulian kami terhadap penderitaan dan penindasan kaum muslim di dunia termasuk di India, karena kami adalah satu tubuh," kata penanggung Jawab Aksi Bela Muslim India, Waliyullah di Bandarlampung, Jumat
Menurutnya, aksi ini juga bertujuan untuk memupuk rasa saling peduli sesama muslim dimanapun berada, sebab tanpa adanya rasa kepedulian dengan sesama penjajahan terhadap umat ini di negara yang minoritas akan tetap terjadi.
"Dengan terus meningkatkan rasa kebersamaan dan peduli serta persatuan umat muslim, dimasa yang akan datang saya yakin tidak ada lagi yang akan teraniaya," tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah India harus bisa mencontoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dapat hidup harmonis sesama manusia meskipun banyak agama dan suku di dalamnya.
"Saya juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia, sebab negara kita sejauh kita bisa hidup damai dan berdampingan walau menjalani kehidupan di bangsa yang besar dengan agama, suku dan budaya yang berbeda-beda," terang dia.
Dia menjelaskan bahwa kunci untuk dapat membebaskan intimidasi dan penganiayaan umat Muslim di negara minoritas adalah terus memelihara rasa kepedulian sesama umat Islam karena dengan berjamaah semua penindasan diatas dunia pasti akan terhapus kan.
Sementara itu Ketua Ukuawah Al-Fatar Rescue (UAR) Sulaiman, menegaskan bahwa aksi ini digelar untuk meminta dihentikannya segala bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) umat Muslim di India.
Ia menegaskan pihaknya mengutuk Pemerintah India yang meloloskan Undang-Undang (UU) Anti-Muslim atau UU Amandemen Warga Negara atau "Citizenship Amendment Bill" (CAB) yang menjadi kontroversi di publik, khususnya warga muslim India.
"Pemerintah India perlu memperhatikan bahwa misi utama agama Islam adalah menebarkan dan mewujudkan kasih sayang bukan sekedar bagi para pemeluknya namun bagi semua makhluk di semesta raya (Rahmatan lil alamin)," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020