Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengaktifkan Kelompok Kerja Demam Berdarah Dengue (DBD) di kecamatan dan kelurahan serta mengerahkan juru pemantau jentik (jumantik) untuk mencegah penyebaran penyakit chikungunya dan demam berdarah dengue.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangerang Bevy di Tangerang, Senin, mengatakan bahwa upaya pencegahan penyebaran chikungunya dan DBD juga mencakup penggiatan upaya pemberantasan sarang nyamuk penular kedua penyakit tersebut.

"Kita lakukan fogging (pengasapan menggunakan insektisida), kemudian juga abatisasi untuk membunuh jentik nyamuk," katanya.

Selain itu, tim Dinas Kesehatan menggelar kegiatan penyuluhan ke masyarakat dan mengunjungi permukiman warga untuk mengecek kemungkinan adanya tempat yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular chikungunya dan DBD.

"Dua puluh tujuh persen rumah yang dikunjungi tim Dinkes ditemukan jentik, ini merupakan faktor risiko penularan,"kata Bevy.

Ia menjelaskan pula bahwa sampai saat ini Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat 13 kasus DBD dan 88 kasus chikungunya.

"Hasil penyelidikan epidemiologi, ada 88 kasus chikungunya dan 73 di antaranya sudah sembuh, 13 masih proses pengobatan," katanya.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengingatkan warga untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta aktif terlibat dalam upaya pemberantasan nyamuk guna menghindari penularan penyakit seperti DBD atau chikungunya, yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020