Kementerian Pertanian memberi bantuan peralatan, benih, hewan ternak hingga dana Kredit Usaha Rakyat untuk kelompok tani di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Staf Khusus Kementerian Pertanian Lutfi Halide saat bertatap muka dengan para petani, di Parigi, Minggu, mengatakan bantuan yang digelontorkan Kementan diberikan kewenangan kepada pemerintah kabupaten selanjutnya untuk proses penyaluran.
"Bantuan ini sudah ada di masing-masing direktorat dan pemerintah setempat sekiranya pada proses penyaluran nanti dilaksanakan secepatnya," ujar Lutfi.
Bagi petani yang belum masuk dalam kelompok agar segera membentuk kelompok tani sehingga bisa menikmati bantuan diberikan pemerintah. Di samping itu, untuk memperoleh pupuk sebagai kebutuhan pertanian maka petani perlu membuat instrumen perencanaan lewat Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Sepanjang, RDKK milik kelompok tani ada maka proses penyaluran cepat direalisasikan, oleh karenanya petani dan pemerintah harus bersinergi agar proses realisasi bantuan dapat segera terlaksana.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Sulawesi Tengah bahwa instansi terkait telah mengumpulkan para distributor pupuk termasuk di Parigi Moutong agar pengalokasian pupuk merata," kata dia menambahkan.
Bantuan sarana dan prasarana pertanian dari pemerintah pusat melalui Kementan antara lain, traktor roda empat sebanyak 30 unit, pompa air untuk sumur dangkal 25 unit, excavator mini satu unit.
Selain itu bantuan benih bawang merah disediakan untuk menjangkau 200 hektare luas tanam, termasuk 50 hektar bawang putih dan 250 hektare aneka tanaman cabai. Khusus tanaman pangan, petani setempat mendapat bantuan benih jagung untuk luas tanam 10.000 ribu hektare termasuk benih komposit varietas unggul 250 hektare, benih padi 5.000 hektare dan varietas unggul 400 hektare.
"Sedangkan sektor peternakan, pemerintah menyalurkan 200 ekor sapi, 400 ekor kambing dan 200 ekor babi," ungkap Lutfih.
Sektor perkebunan, petani mendapat alokasi 300 hektare peremajaan kakao dengan benih sebanyak 300 ribu batang, pupuk organik 60 ton dan paket Pengendalian Hama Terpadu (PHT) 150 hektare. Kemudian peremajaan kelapa 200 hektare.
Selain bantuan peralatan dan ternak, kementerian pertanian juga membantu dana KUR senilai Rp200 miliar sebagai upaya untuk memudahkan petani mendapatkan pinjaman dari perbankan.
Kedatangan sekitar 14 pejabat Kementan di Parigi Moutong dalam rangka mengikuti kegiatan reses Anggota DPR-RI Fraksi Partai NasDem Ahmad M Ali di Sulawesi Tengah guna menjembatani pemerintah pusat dan petani setempat agar sekor pertanian di provinsi itu bisa lebih maju.
Ketua Fraksi NasDem DPR-RI Ahmad M Ali mengatakan, dana KUR sudah menjadi kebutuhan petani dalam mengembangkan produksinya, paling tidak KUR sebagai pintu masuk dapat mengurai tengkulak-tengkulay yang mengikat leher petani.
"Banyak keluhan petani menyangkut harga yang sering kali di manikan oleh pasar maupun tengkulak. Petani belum menanam sudah berutang hal itu dilakukan untuk memenuhi biaya produksi," ungkap Wakil Ketua DPP NasDem ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Staf Khusus Kementerian Pertanian Lutfi Halide saat bertatap muka dengan para petani, di Parigi, Minggu, mengatakan bantuan yang digelontorkan Kementan diberikan kewenangan kepada pemerintah kabupaten selanjutnya untuk proses penyaluran.
"Bantuan ini sudah ada di masing-masing direktorat dan pemerintah setempat sekiranya pada proses penyaluran nanti dilaksanakan secepatnya," ujar Lutfi.
Bagi petani yang belum masuk dalam kelompok agar segera membentuk kelompok tani sehingga bisa menikmati bantuan diberikan pemerintah. Di samping itu, untuk memperoleh pupuk sebagai kebutuhan pertanian maka petani perlu membuat instrumen perencanaan lewat Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Sepanjang, RDKK milik kelompok tani ada maka proses penyaluran cepat direalisasikan, oleh karenanya petani dan pemerintah harus bersinergi agar proses realisasi bantuan dapat segera terlaksana.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Sulawesi Tengah bahwa instansi terkait telah mengumpulkan para distributor pupuk termasuk di Parigi Moutong agar pengalokasian pupuk merata," kata dia menambahkan.
Bantuan sarana dan prasarana pertanian dari pemerintah pusat melalui Kementan antara lain, traktor roda empat sebanyak 30 unit, pompa air untuk sumur dangkal 25 unit, excavator mini satu unit.
Selain itu bantuan benih bawang merah disediakan untuk menjangkau 200 hektare luas tanam, termasuk 50 hektar bawang putih dan 250 hektare aneka tanaman cabai. Khusus tanaman pangan, petani setempat mendapat bantuan benih jagung untuk luas tanam 10.000 ribu hektare termasuk benih komposit varietas unggul 250 hektare, benih padi 5.000 hektare dan varietas unggul 400 hektare.
"Sedangkan sektor peternakan, pemerintah menyalurkan 200 ekor sapi, 400 ekor kambing dan 200 ekor babi," ungkap Lutfih.
Sektor perkebunan, petani mendapat alokasi 300 hektare peremajaan kakao dengan benih sebanyak 300 ribu batang, pupuk organik 60 ton dan paket Pengendalian Hama Terpadu (PHT) 150 hektare. Kemudian peremajaan kelapa 200 hektare.
Selain bantuan peralatan dan ternak, kementerian pertanian juga membantu dana KUR senilai Rp200 miliar sebagai upaya untuk memudahkan petani mendapatkan pinjaman dari perbankan.
Kedatangan sekitar 14 pejabat Kementan di Parigi Moutong dalam rangka mengikuti kegiatan reses Anggota DPR-RI Fraksi Partai NasDem Ahmad M Ali di Sulawesi Tengah guna menjembatani pemerintah pusat dan petani setempat agar sekor pertanian di provinsi itu bisa lebih maju.
Ketua Fraksi NasDem DPR-RI Ahmad M Ali mengatakan, dana KUR sudah menjadi kebutuhan petani dalam mengembangkan produksinya, paling tidak KUR sebagai pintu masuk dapat mengurai tengkulak-tengkulay yang mengikat leher petani.
"Banyak keluhan petani menyangkut harga yang sering kali di manikan oleh pasar maupun tengkulak. Petani belum menanam sudah berutang hal itu dilakukan untuk memenuhi biaya produksi," ungkap Wakil Ketua DPP NasDem ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020