Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mulai gencar menyosialisasi Sensus Penduduk 2020 melalui online mengingat pencacahan atau pengisian data melalui perangkat yang terhubung dengan jaringan internet itu diberlakukan pada Februari - Maret 2020

"Kita sebenarnya sudah gencar sosialisasikan di beberapa tempat seperti ke sekolah-sekolah, kampus dan melalui kegiatan ekspo Banten pada saat hari ulang tahun Provinsi Banten. Begitu juga kota dan kabupaten diperkenalkan kepada masyarakat pada kegiatan di hari ulang tahun daerah tersebut," kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Banten Tuty Amalia di Serang, Kamis. 

Ia mengatakan sistem pencacahan melalui online yang baru pertama kali diterapkan itu, harus dipahami oleh masyarakat yang akan menerapkan sistem tersebut, agar data yang dihimpun memenuhi sasaran yang diharapkan.

"Pertama tujuan sosialisasi itu adalah agar masyarakat tahu bahwa ada sensus lain, dan selanjutnya menyadarkannya sehingga ia bisa mensensus dirinya sendiri," kata Tuty.

Sementara itu, Kepala BPS Banten Adhi Wiriana mengatakan agar sistem online ini bisa berjalan efektif, BPS Pusat ada mewacanakan menjalin kerja sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi menggunakan SMS dengan memberikan password token.

"Tapi itu masih dalam tahap negosiasi, dan itu domain pusat," kata Adhi Wiriana seraya berharap sensus penduduk melalui online tersebut mampu mendapatkan data-data akurat dengan sasaran utama adalah penduduk yang jarang ada di rumahnya, sehingga sistim online lah solusinya.

Sistem Sensus Penduduk online di 15 Februari - 31 Maret 2020 diberlakukan di seluruh wilayah di Banten.

Sensus penduduk wawancara di bulan Juli 2020 wilayah Pandeglang dan Lebak menggunakan cara konvensional, yaitu petugas melakukan pendataan door to door menggunakan kuesioner & pensil bagi mereka yang belum melakukan sensus penduduk online, sedangkan kab/kota lainnya didata menggunakan android/gadget, katanya.

"Sensus penduduk wawancara dilakukan untuk mengantisipasi wilayah yang jaringan internetnya kurang bagus atau penduduk yang belum bisa melakukan sensus penduduk online," kata Tuti menambahkan. 
 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020